Sabtu 29 Sep 2018 13:05 WIB

Diet Mediterania Disebut Bantu Cegah Timbulnya Depresi

Studi menunjukkan hubungan antara mood dengan makanan sangat komplek.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Pola makan ala diet Mediterania mengandung banyak sayur dan buah.
Foto: Pixabay
Pola makan ala diet Mediterania mengandung banyak sayur dan buah.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menerapkan diet ala Mediterania disebut ilmuwan bisa menjadi salah satu cara mencegah depresi. Akan tetapi, pendapat lain mengatakan kesimpulan ini perlu diuji coba lebih lanjut mengingat pernyataan tersebut hanya didasarkan pada studi literatur.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di Molecular Psychiatry merujuk pada analisis yang dilakukan pada 41 studi terdahulu. Puluhan studi itu dikerjakan dalam kurun waktu delapan tahun terakhir. Diet mediterania yang berbasis buah, sayur, biji-bijian, ikan, kacang-kacangan, serta minyak zaitun disinyalir mampu memperbaiki suasana hati.

Baca Juga

Dilansir dari BBC, Camille Lasalle selaku peneliti di University College London mengatakan bukti tersebut sejauh ini mengacu pada teori bahwa makanan bisa memengaruhi mood. Walaupun belum ada bukti klinis terkait diet mediteranian, namun para ahli meyakini diet mediteranian menurunkan risiko depresi.

Menurutnya, penjelasan mengenai hubungan antara mood dan makanan sangat kompleks. Banyak faktor yang terlibat di dalamnya. Perasaan depresi bisa menurunkan nafsu makan dan membuat orang jadi tidak peduli pada kesehatannya.

Di sisi lain, orang yang bahagia cenderung lebih memperhatikan gaya hidup sehat dan tidak minum banyak alkohol. Maka dari itu, besar kemungkinan mengonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi gula dan makanan olahan dapat meningkatkan potensi depresi.

Naveed Sattar, profesor bidang metabolik medis di University of Glasgow merekomendasikan pentingnya pola makan sehat. "Ketika makan makanan sehat disebut membawa banyak manfaat bagi tubuh, kami butuh lebih banyak bukti sebelum menyatakan bahwa diet berbasis tumbuhan bisa memperbaiki kesehatan mental," katanya.

Stephen Buckley dari lembaga amal yang bergerak di bidang kesehatan mental, Mind, mengungkapkan diet sehat adalah nasihat yang baik. Selain itu untuk menjaga kesehatan mental diperlukan aktivitas fisik yang cukup dan memangkas konsumsi gula, kafein, serta alkohol.

"Sudah banyak diketahui bahwa ada keterkaitan kuat antara apa yang kita santap dengan apa yang kita rasakan. Kadar gula yang tinggi bisa memengaruhi suasana hati dan energi. Jika anda merasa cemas atau depresi, fokuslah pada kesehatan anda. Jangan ambil solusi lewat obat-obatan dan alkohol," terang Stephen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement