Rabu 31 Oct 2018 11:46 WIB

Makan di Atas Jam 9 Malam tidak Memberi Manfaat Kesehatan

Makan terlalu malam bisa meningkatkan level glukosa dan insulin

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Orang makan malam di atas pukul 9 (ilustrasi)
Foto: Google
Orang makan malam di atas pukul 9 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi Anda yang sering makan malam sangat terlambat sebaiknya segera meninggalkan kebiasaan tersebut. Profesor anatomi, Oladapi Ashiru, mengatakan makan di atas pukul sembilan malam tidak memberikan manfaat untuk tubuh dan kesehatan.

Ashiru menjelaskan bahwa ketika seseorang makan di atas pukul sembilan malam, makanan tidak akan bisa diolah dalam waktu singkat sebelum tidur. Makanan yang tidak terolah ini akan sangat berbahaya untuk tubuh. 

"Satu-satunya kondisi yang memungkinkan makan malam di atas pukul 9 adalah apabila seseorang benar-benar sabar menunggu untuk tidak langsung tidur demi memastikan makanan sudah tercerna. Sayangnya, tidak banyak yanh bisa melakukan itu," ujar Ashiru dikutip dari Punch, Rabu (31/10). 

Himbauan untuk menghindari makan terlalu malam ini juga disampaikan oleh para peneliti dari Perelman School of Medicine Universitas Pennsylvania. Para peneliti menemukan bahwa makan malam yang terlambat dapat meningkatkan level glukosa dan insulin dalam darah dimana keduanya merupakan penyebab diabetes tipe 2.

Para peneliti juga menemukan, waktu makan yang tidak tepat ini akan berdampak pada meningkatnya level kolesterol. Peningkatan kolesterol akan berdampak pada peningkatan risiko penyakit jantung atau serangan jantung.

Para peneliti meminta sembilan orang dewasa dengan berat badan sehat untuk makan berat tiga kali makan camilan dua kali antara pukul 8 pagi sampai 7 malam selama delapan minggu. Setelag itu, mereka juga diminta melakukan hal yang sama antara sore sampai pukul 11 malam selama delapan minggu. 

Dari penelitian itu ditemukan bahwa peserta yang makan terlambat di malam hari mengalami peningkatan berat. Selain itu, kadar glukosa, insulin serta kolesterol mereka juga meningkat drastis. Sementara itu, mereka yang makan dengan waktu normal ternyata memproduksi hormon yang menstimulasi perasan kenyang lebih lama.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement