Ahad 11 Nov 2018 16:22 WIB

Studi Temukan Waktu yang Tepat Membakar Lebih Banyak Kalori

Ritme sirkadian memiliki faktor penentu yang cukup besar pada metabolisme tubuh.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Tubuh memiliki aturan waktu tersendiri yang sebaiknya diikuti jika ingin hidup sehat.
Foto: Pexels
Tubuh memiliki aturan waktu tersendiri yang sebaiknya diikuti jika ingin hidup sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jam internal tubuh, atau ritme sirkadian, menentukan banyak hal pada hari Anda. Ritme tersebut memberitahu ketika Anda lapar dan perlu makanan. Selain itu jam tubuh juga menunjukkan ketika lelah dan butuh istirahat.

Jam tubuh turut menentukan jam berapa tubuh Anda membakar sebagian besar kalori. Bahkan ketika Anda sedang beristirahat tidak melakukan apa pun, demikian menurut sebuah penelitian baru.

Baca Juga

Peneliti melaporkan dalam Current Biology menemukan bahwa ketika beristirahat, tubuh membakar 10 persen lebih banyak kalori pada sore dan menjelang malam hari. Kalori yang terbakar di sore dan jelang malam itu lebih banyak daripada di pagi hari.

Temuan penelitian ini memperkuat peran penting memutar ritme sirkadian dalam mengatur metabolisme. Temuan juga menjelaskan mengapa mereka yang memiliki jadwal tidur tidak teratur karena mereka bekerja shift malam atau faktor lain lebih mungkin menambah berat badan.

Untuk mengevaluasi perubahan dalam metabolisme sepanjang hari tanpa efek tingkat aktivitas, kebiasaan diet, dan pola tidur, para peneliti mempelajari tujuh peserta selama lebih dari sebulan di laboratorium yang tidak memiliki jendela atau jam.

Para peserta tidak memiliki akses ke telepon atau internet. Mereka diberi jadwal kapan mereka dapat tidur, bangun, dan makan. Setiap malam, para peserta tidur empat jam lebih lambat dari malam sebelumnya. Ini menirukan apa yang akan dialami seseorang ketika bepergian ke barat melintasi seluruh dunia dalam seminggu.

"Karena mereka melakukan hal yang sama dengan memutarkan bola dunia setiap minggu, jam internal tubuh mereka tidak bisa mengikuti," kata penulis Jeanne Duffy, dari divisi gangguan tidur dan sirkadian di Brigham dan Rumah Sakit Wanita di Boston, seperti dilansir dari laman Health, Ahad (11/10).

Tubuh akhirnya bekerja untuk menjaga waktu sendiri tanpa bergantung pada isyarat dari dunia luar. "Ini memungkinkan kami untuk mengukur tingkat metabolisme pada semua waktu biologis yang berbeda setiap hari."

Para peneliti menemukan bahwa para peserta membakar kalori istirahat paling sedikit di akhir malam biologis, ketika orang mengalami penurunan suhu tubuh mereka. Pengeluaran energi paling tinggi sekitar 12 jam kemudian, pada siang dan malam biologis.

Penelitian itu sendiri kecil, tetapi hasilnya membantu menjelaskan bagaimana ritme sirkadian mempengaruhi metabolisme. Ke depan, para peneliti menyarankan bahwa studi memeriksa apakah perubahan dalam tingkat metabolisme istirahat berkontribusi terhadap kenaikan berat badan di antara orang-orang yang tidak menjaga jadwal tidur yang teratur. Sampai saat itu, siapa pun yang mencoba menurunkan berat badan harus mempertahankan jadwal normal, yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement