REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur dapat sangat bervariasi bagi setiap orang karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut ahli kesehatan, wanita cenderung memiliki latensi tidur lebih lama.
Artinya, mereka membutuhkan durasi lebih lama sebelum tertidur. Telah ditemukan bahwa wanita pada umumnya memiliki kualitas tidur lebih rendah dibandingkan dengan pria.
Konsultan kedokteran paru di Manipal Hospital Whitefield, India, dr Sheetal Chaurasia, mengatakan pola dan presentasi gangguan terkait tidur seperti sleep apnea atau sindrom kaki gelisah berbeda pada pria dan wanita. Alasan perbedaan-perbedaan ini adalah multifaktorial.
Berikut faktor-faktor yang membedakan tidur pria dan wanita seperti dikutip dari laman Hindustan Times, Kamis (23/2/2023):
Faktor hormonal
Faktor hormonal menjadi salah satu alasan wanita mengalami gangguan tidur selama kehamilan dan siklus menstruasi.
Perbedaan sosial-budaya dan geografis
Dokter umum di Kamineni Hospitals di Hyderabad's LB Nagar, dr Hari Kishan, mengatakan ada banyak perbedaan dalam cara pria dan wanita ketika tidur. Wanita cenderung menderita insomnia lebih sering dibandingkan pria dan lebih sering mengalami kurang tidur ringan.
Dalam hal pola tidur, wanita memiliki waktu kewaspadaan puncak yang lebih rendah dibandingkan pria. Hal ini mengartikan wanita membutuhkan kualitas tidur lebih baik agar dapat berfungsi secara optimal selama jam bangun mereka.
Dia mengatakan, wanita cenderung memiliki ritme sirkadian yang lebih kompleks. Artinya, waktu tidur mereka diatur oleh jam internal, sedangkan pria diatur jam eksternal seperti cahaya dan kebisingan.
Hal ini menyebabkan perbedaan signifikan dalam kadar melatonin sepanjang hari yang dapat memengaruhi berapa lama orang tertidur. Akibatnya, ada perbedaan mencolok dalam waktu dan cara pria dan wanita tidur. Karena fungsi otak mereka yang kompleks dan jam sirkadian yang mengatur siklus tidur kita.
Pria cenderung mengalami lebih sedikit gangguan tidur dan tidur lebih nyenyak selama beberapa jam. Mereka lebih kecil kemungkinannya mengalami pikiran mengganggu yang dapat mengganggu tidur. Pria juga memiliki lebih sedikit risiko kesehatan yang terkait insomnia.
Sementara wanita, membutuhkan lebih banyak waktu di tempat tidur untuk mencapai kualitas tidur restoratif baik karena perubahan tubuh selama berbagai tahap siklus menstruasi. Akibatnya, mereka lebih rentan mendapat kualitas buruk atau kurang tidur restoratif yang memadai.
Hal itulah yang dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan seperti depresi, kelelahan, dan kecemasan. Oleh karena itu, memahami perbedaan antara cara tidur pria dan wanita sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik yang baik.