Jumat 21 Dec 2018 17:52 WIB

Alat Medis Ini Ternyata Tempat Berkumpulnya Bakteri

Kontak pasien dengan bakteri bergantung pada kebiasaan dokter untuk membersihkan

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Stetoskop dokter.
Foto: Republika/Prayogi
Stetoskop dokter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stetoskop merupakan salah satu alat medis yang paling umum digunakan oleh dokter ketika memeriksa pasien. Satu hal yang jarang disadari, stetoskop umumnya ditempeli banyak bakteri.

Hal ini diungkapkan dalam penelitian yang dimuat pada jurnal Infection Control & Hospital Epidemiology. Menurut penelitian ini, stetoskop dapat menjadi media penularan penyakit dari satu pasien ke pasien lain tanpa disadari.

Penelitian ini menganalisis 40 buah stetoskop yang digunakan di rumah sakit. Sebanyak 20 stetoskop merupakan stetosko reusable yang digunakan berulang kali, sedangkan 20 stetoskop lainnya merupakan stetoskop sekali pakai yang digunakan di ICU rumah sakit. Sebagai pembanding, tim peneliti dari University of Pennsylvania Perelman School of Medicine juga menganalisis 10 stetoskop yang belum pernah digunakan.

Tim peneliti menggunakan molecular sequencing untuk memeriksa bakteri pada permukaan stetoskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stetoskop-stetoskop yang dianalisis umumnya dipenuhi dengan bakteri. Beberapa di antaranya bahkan merupakan bakteri dari strain yang berbahaya. Namun penelitian ini tidak dapat menunjukkan apakah bakter-bakteri tersebut dalam keadaan hidup atau mati.

"Seluruh 40 stetoskop secara signifikan terkontaminasi dengan bakteri yang banyak dan beragam," papar ketua peneliti Ronald Collman MD seperti dilansir Health.

Namun, pasien tak perlu khawatir. Penelitian ini bukan menunjukkan bahwa setiap pasien yang berkontak dengan stetoskop dokter akan terkontaminasi dengan bakteri juga. Kontak pasien dengan bakteri pada stetoskop akan sangat bergantung pada kebiasaan dokter untuk membersihkan stetoskop setiap kali akan digunakan pada pasien berbeda.

Bila rumah sakit atau dokter mengikuti prosedur dengan membersihkan stetoskop setiap kali akan digunakan, kondisi stetoskop akan jauh lebih bersih. Metode pembersihan stetoskop yang umum adalah dengan menggunakan alcohol swab, bleach wipe atau hidrogen peroksida untuk durasi yang berbeda.

Penggunaan alcohol swab, bleach wipe atau hidrogen peroksida memang tidak bisa benar-benar 100 persen membebaskan seluruh permukaan stetoskop dari bakteri. Akan tetapi alcohol swab, bleach wipe atau hidrogen peroksida jauh lebih efektif untuk membersihkan stetoskop dibandingkan metode lain.

Collman juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan temuan ini. Ia berharap temuan ini tidak menjadi alasan bagi masyarakat untuk takut pergi ke dokter karena penggunaan stetoskop tetap aman bagi pasien selama kebersihannya terjaga.

Collman mengatakan temuan ini merupakan pengingat bagi tenaga kesehatan maupun pasien untuk melakukan proses disinfektan secara benar sekaligus menerapkan kontrol infeksi sesuai standar. Hal ini perlu diterapkan di setiap fasilitas kesehatan.

Di rumah sakit, lanjut Collman, dokter juga umumnya akna menggunakan stetoskop sekali pakai pada pasien rawat inap yang berpotensi menularkan penyakit. Stetoskop ini biasanya akan disimpan di kamar pasien tersebut dan akan dibuang ketika pasien sudah dipulangkan ke rumah.

"Kami tahu itu salah satu cara yang baik untuk mencegah penyebaran (penyakit)," tambah Collman.

Di sisi lain, Collman juga mengatakan pasien tidak perlu malu untuk bertanya mengenai peraturan di rumah sakit dalam hal mengurangi infeksi. Misalnya, pasien tak perlu malu bertanya bila dokter atau perawat sudah mencuci tangan mereka atau belum. Pasien juga bisa bertanya apakah stetoskop yang akan digunakan sudah dibersihkan atau belum.

"Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan hal yang masuk akal untuk ditanyakan," terang Collman. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement