Rabu 09 Jan 2019 16:39 WIB

Jadi Tren Saat Ini, Baikkah Susu Oat untuk Kesehatan?

Secara umum susu oat tak lebih baik dari susu non gluten lainnya

Rep: Desy Susilawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Oat atau gandum, bahan pembuat susu gandum.
Foto: Pixabay
Oat atau gandum, bahan pembuat susu gandum.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini jenis susu yang beredar di pasaran sudah banyak. Bukan hanya susu sapi saja tapi juga ada susu almond, susu gandum, mete dan lainnya. Bahkan kini muncul susu oat. 

Akan tetapi kemudian muncul pertanyaan, apakah susu ini sebenarnya menyehatkan?

Pelatih pribadi bersertifikat ACE, pemilik Genki Nutrition dan perwakilan media untuk New York State Academy of Nutrition dan Dietetika, Jonathan Valdez, RDN, menjelaskan susu oat adalah susu yang dibuat dari gandum. Biasanya, itu dibuat dari gandum steel-cut atau menir utuh (butir gandum dikuliti) yang direndam dalam air.

Setelah gandum sepenuhnya direndam, campuran dicampur dan kemudian disaring. Hasilnya adalah tekstur seperti krim yang orang suka sub untuk krim dalam lattes mereka.

Merek-merek susu oat memiliki berbagai resep dan metode persiapan. Misalnya, Oatly mengikuti proses lima langkah. Pertama, mereka menggiling campuran gandum dan air dan menambahkan enzim untuk memecah pati. Kemudian, mereka mengeluarkan kulit gandum yang longgar (juga dikenal sebagai kulit gandum) dari campuran sehingga semua yang tersisa adalah serat (juga dikenal sebagai beta-glukan). Dari sana, mereka menambahkan vitamin dan mineral, seperti kalsium dan vitamin D, sebelum seluruh campuran dipasteurisasi dan dikemas. 

Manfaat Susu Oat

Ahli nutrisi Leah Kaufman, MS, CDE, RD, mengatakan secara umum, susu oat tidak lebih baik untuk anda daripada pengganti susu bebas gluten lainnya. Ketiganya memiliki profil nutrisi yang sama, meskipun susu oat jelas mengandung karbohidrat yang lebih tinggi. "Jadi, jika Anda perlu memperhatikan asupan karbohidrat Anda, Anda harus mengingatnya," ujarnya.

Penting juga untuk dicatat bahwa susu oat lebih berkalori daripada susu almond tanpa pemanis dan santan. Satu cangkir susu oat dapat berkisar antara 100 hingga 120 kalori per sajian, sedangkan susu almond tanpa pemanis memiliki sekitar 30 hingga 35 kalori dan santan tanpa gula 35 hingga 40 kalori.

Kelemahan lain adalah susu oat harus diperkaya dengan vitamin dan mineral untuk meningkatkan kandungan gizi, dan itu tidak sebanding dengan manfaat makan oat yang sebenarnya.

Faktanya, susu oat yang Anda lihat di toko memiliki jumlah serat dan protein minimal, yang membuat oatmeal menjadi makanan yang bergizi dan mengisi. Banyak merek susu gandum juga memompa minuman mereka dengan gula tambahan untuk meningkatkan rasanya.

Satu porsi (satu cangkir) Oatly, misalnya, menawarkan sangat sedikit nutrisi yaitu 5 gram lemak (0,5 gram lemak jenuh), 16 gram karbohidrat, 2 gram serat makanan, 1 gram serat larut, 7 gram gula, dan 3 gram protein.

Susu oat bisa menjadi pilihan yang baik untuk orang-orang yang tidak toleran laktosa atau sensitif terhadap susu, tapi yang terbaik adalah menggunakannya dalam jumlah sedang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement