Ahad 17 Mar 2019 16:55 WIB

Alasan Masyarakat Indonesia Kurang Minum Air Putih

Malas berkemih jadi salah satu alasan kita malas minum air putih

Rep: Desy Susilawati/ Red: Christiyaningsih
Minum air putih/ilustrasi
Foto: sheknows.com
Minum air putih/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi air putih yang cukup saat ini masih rendah. Hal ini diungkapkan Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), Diana Sunardi. Lalu apa sebenarnya penyebab masyarakat malas minum air putih?

"Kesadaran minum air masih rendah. Ini berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan baik didaerah pegunungan maupun pantai, itu di daerah masih rendah. Penelitian dilakukan dilakuka oleh Prof. Hardinsyah. Untuk angkanya saya tidak ingat," jelasnya pada Ahad (17/3).

Menurutnya, masih rendahnya kesadaran konsumsi air putih ini lantaran masyarakat enggan sering berkemih ke toilet. Karena, usai minum otomatis mereka harus berkemih.

Selain itu, masyarakat juga malas mengambil air karena faktor ketersediaan air. "Makanya harus sediakan botol minum di meja kerja, di tempat bermain harus tersedia. Di ruang kelas selain botol minum harus ada air galon," ujarnya.

Alasan lainnya karena masyarakat terbiasa mengonsumsi teh atau kopi saat pagi atau sore hari. Mereka minum air putih pada saat makan siang saja.

Diana merekomendasikan kita untuk mengonsumsi air putih sebanyak minimal delapan gelas per hari. Minum pada pagi hari, setelah bangun tidur, sehabis makan, dan minum setiap satu jam sekali. "Minum air putih menghindarkan kita dari gangguan konsentrasi," terangnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement