Kamis 21 Mar 2019 13:51 WIB

Pakar Ragu Aktivitas Ringan Kurangi Risiko Kardiovaskular

Ahli menyarankan untuk menjadwalkan latihan terstruktur dua kali seminggu

Rep: Desy Susilawati/ Red: Christiyaningsih
Perempuan tetap bugar dan sehat dengan berolahraga/ilustrasi
Foto: bs757.com
Perempuan tetap bugar dan sehat dengan berolahraga/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi yang dimuat di JAMA Network Open menyebut aktivitas fisik ringan seperti menjemur baju bisa mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Akan tetapi, dosen ilmu olah raga dan pelatihan di Swansea University, Richard Metcalfe, meragukan hasil studi tersebut.

Salah satu kritik terhadap penelitian ini adalah cross-sectional (snapshot dalam waktu) dan tidak pernah dapat secara definitif membuktikan arah hubungan yang diamati. Ada kemungkinan kemampuan untuk melakukan banyak kegiatan intensitas rendah adalah tanda kesehatan yang baik daripada penyebab kesehatan yang baik.

Baca Juga

"Jadi, penting untuk menindaklanjuti dengan studi intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas fisik ringan dan melihat apakah ini dapat mengurangi tingkat penyakit kardiovaskular," ujar Richard dalam tulisannya yang dimuat di The Conversation, Rabu (20/3).

Namun, ada beberapa bukti dari penelitian laboratorium yang lebih kecil bahwa aktivitas ringan penting untuk kesehatan jangka panjang kita. Misalnya, aktivitas fisik ringan adalah komponen penting dari total pengeluaran energi aktivitas fisik. Ini memiliki implikasi untuk mengatur berat badan dan komposisi tubuh. Secara teratur memecah periode lama duduk dengan aktivitas intensitas ringan juga efektif menurunkan kadar glukosa, insulin,dan lemak dalam darah setelah makan.