Rabu 10 Apr 2019 02:15 WIB

Waspada, Suplemen Pembentuk Otot Sebabkan Kerusakan Hati

Banyak produk pembangun otot mengandung steroid anabolik berefek samping buruk.

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Friska Yolanda
Suplemen pembentuk otot (ilustrasi)
Foto: Blue Cloud
Suplemen pembentuk otot (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki badan ideal dan berotot mungkin jadi dambaan banyak lelaki. Fitnes, melakukan angkat beban atau olahraga lainnya tak ayal dilakoni demi mewujudkan body yang six pack. Bahkan, banyak pula yang menggunakan suplemen pembentuk otot untuk mendukung itu semua. Namun, sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Accreac Pharmacology and Therapeutics menyatakan, pria yang mengonsumsi suplemen pembentuk otot kemungkinan dapat mengalami kerusakan hati.

Penelitian itu, mengambil sampel 44 pria yang terdaftar dalam Drug-Induced Liver Injury Network, sebuah program yang mengidentifikasi cedera hati terkait dengan suplemen, obat resep, dan obat bebas. Hasilnya, hampir 33 pria yang menggunakan suplemen pembentuk obat yang dijual bebas terbukti mengalami masalah hati hingga harus dilarikan ke rumah sakit akibat gejala mereka.

Baca Juga

Penulis utama penelitian, Dr Andrew Stolz dari University of Southern Kalifornia, Los Angeles mengungkapkan, hampir semua pria mengaku mengonsumsi suplemen dengan harapan meningkatkan fisik mereka. Padahal tes laboratorium melaporkan, banyak produk suplemen pembangun otot yang mengandung steroid anabolik yang tidak termasuk dalam label. Steroid itu telah terbukti memiliki efek samping yang sangat berbahaya seperti kerusakan hati, tumor kanker, dan botak prematur.

Studi ini mengungkapkan bahwa banyak produk suplemen yang tidak diberi label secara akurat. Misalnya salah satu suplemen yang dikonsumsi oleh pasien, tidak mencantumkan androgen anabolik. Padahal tes mengungkapkan bahwa produk suplemen tersebut mengandung steroid.

Kadang-kadang, kata Stolz, dokter mungkin meresepkan hormon anabolik untuk pria yang memiliki kondisi medis tertentu, termasuk anemia, tetapi zat ini tidak dianjurkan untuk pria pada umumnya. Untuk itu, dia mendesak para pria untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum membeli suplemen pembentuk otot.

"Pasien perlu berkonsultasi. Jika mereka mengambil segala bentuk suplemen gizi, mereka harus teliti dengan suplemen binaraga, yang mungkin di dalamnya mengandung obat terlarang," kata Stolz seperti dikutip Mens Health, Selasa (9/4).

Tentu beberapa suplemen dapat membantu para pria membangun otot, seperti kreatin. Namun Stolz menyarankan agar para pria menghindari suplemen dalam membentuk otot. Kemudian menggantinya dengan konsumsi protein dari sumber makanan yang ditunjang istirahat yang cukup.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement