REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti di Yale dan Oxford mengungkap berolahraga sebenarnya bisa membuat Anda lebih bahagia dibandingkan memiliki uang dalam jumlah banyak. Dilansir di Travel and Leisure, Rabu (10/4), studi ini mengumpulkan data 1,2 juta orang Amerika berusia diatas 18 tahun menggunakan sistem survei pusat pengendalian penyakit dan faktor risiko perilaku.
Dari data itu, peneliti membandingkan jumlah kesehatan mental yang dilaporkan buruk antara peserta yang berolahraga dibandingkan dengan yang tidak melakukannya. Para peserta ditanyai serangkaian pertanyaan tentang kesehatan fisik dan mental mereka selama sebulan terakhir.
Survei melihat status ekonomi dan aktivitas fisik yang mereka lakukan secara teratur. Studi ini mempertimbangkan jenis latihan, durasi, frekuensi, dan intensitas saat menganalisis data.
Sebanyak 75 jenis aktivitas fisik yang dilaporkan, mulai dari melakukan pekerjaan rumah tangga hingga angkat beban atau berlari. Penelitian menyimpulkan orang yang berolahraga memiliki 43,2 persen lebih sedikit hari yang buruk dibandingkan mereka yang tidak berolahraga.
Menurut Business Insider, individu yang aktif secara fisik merasa sama baiknya dengan seseorang yang berpenghasilan rata-rata lebih dari 25 ribu dolar AS per tahun tetapi tidak berolahraga. Namun, ini bukan berarti orang-orang yang pendapatannya lebih tinggi tidak merasakan kebahagiaan.
Olahraga bisa menjadi sebuah faktor kunci, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Studi ini mencatat jenis aktivitas fisik seperti olahraga tim, bersepeda dan aktivitas aerobik.
Studi ini juga mencatat lamanya waktu dan frekuensi untuk latihan sekitar 45 menit per sesi, tiga sampai lima kali sepekan. Penelitian lain juga mengungkap hubungan antara kesehatan mental dan olahraga termasuk berjalan di alam sekitar 20 menit per hari dapat menurunkan stres Anda. Studi lain juga menyatakan berolahraga hanya sejam per pekan cukup untuk membantu gejala depresi.