Kamis 09 May 2019 20:00 WIB

Berjalan Sambil Tidur, Efek Samping Menenggak Pil Tidur

Pil tidur yang biasa diresepkan ternyata memiliki efek samping yang serius.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Pil tidur. Ilustrasi
Foto: .
Pil tidur. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS) mengimbau farmasi setempat untuk melekatkan label peringatan pada pil tidur. Imbauan itu dilatarbelakangi temuan tim Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) terkait cedera serta hilangnya nyawa puluhan orang pascaminum pil tersebut.

Meski kejadian tersebut terbilang langka, namun termasuk serius karena dapat mengakibatkan cedera parah dan bahkan kematian. Pil tidur yang dilaporkan berefek samping buruk pada tubuh di antaranya ialah eszopiklon, zaleplon, dan zolpidem, yang dipasarkan sebagai obat bermerk. Dikenal sebagai obat-Z, merek obat tidur itu juga banyak dipasarkan dan diresepkan di Inggris.

Menurut laporan FDA, orang yang menggunakan obat tersebut mengalami tidur sambil berjalan, mengemudi sambil tidur, dan melakukan kegiatan lain padahal ia masih setengah sadar. Dari 66 kasus yang dilaporkan, 20 di antaranya tenggelam, jatuh, tabrakan mobil, dan keracunan karbon monoksida.

Cedera serius lainnya termasuk pendarahan otak, patah tulang belakang, dan pinggul patah karena jatuh. Orang-orang juga secara tidak sengaja overdosis, mengalami hipotermia, membakar diri mereka sendiri, menderita luka tembak, dan mencoba atau memikirkan bunuh diri.

"Walaupun insiden ini jarang terjadi, pemberian label peringatan adalah hal penting bagi pasien dan profesional perawatan kesehatan untuk menyadari risiko ini," kata Ned Sharpless, komisioner FDA seperti dikutip dari The Sun, Kamis (9/5).

"Insiden ini dapat terjadi setelah dosis pertama atau setelah periode pengobatan yang lebih lama serta dapat juga terjadi pada pasien tanpa riwayat perilaku ini dan bahkan pada dosis terendah yang direkomendasikan," kata Sharpless.

Pil tidur jenis obat-Z dikembangkan untuk mencoba mengatasi beberapa masalah seperti kecemasan, tertekan, dan dapat digunakan dalam pengobatan jangka pendek pada beberapa masalah tidur. Obat-Z diresepkan untuk masalah berat saja dan hanya boleh digunakan untuk waktu singkat dengan dosis efektif terendah.

Menurut Mind, semua obat-Z kadang-kadang dapat menyebabkan seseorang berjalan sambil tidur atau bangun dan melakukan aktivitas tertentu padahal masih tertidur. Untuk itu, Institut Nasional untuk Kesehatan dan Perawatan Unggulan (NICE) telah mengeluarkan imbauan kepada dokter tentang pedoman penggunaan obat-Z, termasuk zalepon, zolpidem dan zopiclone.

Di antara berbagai peringatan, dikatakan dokter tidak boleh meresepkan pil tidur kecuali jika pengobatan non-obat telah dicoba namun tidak berhasil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement