Selasa 11 Jun 2019 15:39 WIB

Jutaan Kematian Akibat Stroke karena Kurang Buah Makan Buah

Studi di AS menyebutkan jutaan kematian akibat stroke dan jantung karena kurang buah

Rep: Santi Sopia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pola makan ala diet Mediterania mengandung banyak sayur dan buah.
Foto: Wikimedia
Pola makan ala diet Mediterania mengandung banyak sayur dan buah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buah dan sayuran adalah sumber serat, kalium, magnesium, antioksidan, dan fenolik yang baik bagi tubuh. Kandungan di dalam buah dan sayur telah terbukti mengurangi tekanan darah dan kolesterol.

Buah-buahan dan sayuran juga dipercaya mampu mencegah kematian akibat penyakit jantung dan stroke. Konsumsi buah dan sayuran yang tidak memadai telah menyebabkan jutaan kematian yang diakibatkan penyakit jantung dan stroke setiap tahun di seluruh dunia, menurut sebuah studi dilansir laman Indian Express, Selasa (11/6).

Baca Juga

Studi tersebut memperkirakan bahwa secara kasar, satu dari tujuh kematian kardiovaskular  dapat dikaitkan dengan tidak makan buah yang cukup. Kemudian satu dari 12 kematian kardiovaskular dapat dikaitkan dengan tidak makan sayuran yang cukup.

Asupan buah yang rendah mengakibatkan hampir 1,8 juta kematian kardiovaskular pada 2010, sementara asupan sayuran yang rendah mengakibatkan satu juta kematian. Secara keseluruhan, jumlah asupan buah suboptimal hampir dua kali lipat dari sayuran. Dampaknya paling akut di negara-negara dengan asupan buah dan sayuran rata-rata terendah.

“Temuan kami menunjukkan perlunya upaya berbasis populasi untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayuran di seluruh dunia," kata Victoria Miller, seorang peneliti postdoctoral di Tufts University di AS.

Buah-buahan dan sayuran segar dapat meningkatkan kesehatan dan keanekaragaman bakteri baik pada saluran pencernaan. Orang-orang penggemar buah dan sayur lebih kecil kemungkinan untuk mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan risiko penyakit jantung.

"Prioritas nutrisi global secara tradisional berfokus pada penyediaan kalori yang cukup, suplementasi vitamin dan mengurangi zat tambahan seperti garam dan gula," kata Dariush Mozaffarian, dari Universitas Tufts.

Temuan menunjukkan perlunya memperluas fokus untuk meningkatkan ketersediaan dan konsumsi makanan pelindung seperti buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan. Gerakan mengonsumsi buah dan sayur harus terus digencarkan untuk mewujudkan kesehatan global.

Berdasarkan pedoman diet dan studi faktor risiko kardiovaskular, para peneliti mendefinisikan asupan buah sebaiknya 300 gram per hari, setara dengan sekitar dua apel kecil. 

Sementara asupan sayuran yang optimal, termasuk kacang-kacangan, didefinisikan sebagai 400 gram per hari, setara dengan sekitar tiga cangkir wortel mentah. Adapun para peneliti memperkirakan rata-rata asupan buah dan sayuran nasional itu dari survei diet dan data ketersediaan makanan yang mewakili 113 negara (sekitar 82 persen dari populasi dunia. Santi Sopia

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement