REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dermal filler merupakan salah satu cara mengurangi kerutan hingga area cekung pada wajah dalam waktu yang singkat. Tak heran popularitas dermal filler di kalangan pemerhati kecantikan cukup tinggi.
Namun sebagaimana prosedur lain, dermal filler juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping yang paling ringan dari perawatan dermal filler adalah bengkak atau lebam di area tempat injeksi.
Efek samping lain yang mungkin terjadi pada dermal filler adalah kematian jaringan atau nekrosis. Kematian jaringan bisa terjadi jika substansi filler yang diinjeksikan masuk ke dalam pembuluh darah arteri yang memperdarahi area wajah tertentu.
"Misal terkena, arteri terblokir. Kematian jaringan bisa parsial atau sepenuhnya," terang dokter spesialis kulit dan kelamin yang berbasis di Yogyakarta Dikky Prawiratama.
Contoh efek samping yang cukup berat dari perawatan dermal filler adalah kebutaan. Kebutaan bisa terjadi apabila injeksi substansi filler mengenai arteri yang memperdarahi retina atau saraf mata. "Padahal jaringan mata tidak bisa hidup lebih dari satu jam tanpa pasokan darah yang cukup," lanjut Dikky.