REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Infeksi sinus umumnya disebabkan oleh infeksi yang terjadi di rongga sinus. Infeksi sinus dapat memunculkan gejala seperti hidung tersumbat, sakit kepala, hidung beringus, dan bahkan batuk.
Gejala infeksi sinus mungkin terlihat mirip dengan gejala batuk dan pilek biasa. Akan tetapi, seseorang patut dicurigai mengalami infeksi sinus bila gejala batuk-pilek berlangsung lebih dari 10 hari.
Infeksi sinus berulang dapat dipicu oleh berbagai hal. Berikut ini tujuh penyebab di antaranya seperti dilansir Business Insider.
Pilek
Sebagian orang mengalami infeksi sinus berulang yang berasal dari pilek biasa. Rata-rata, infeksi sinus akut disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang terjadi ketika orang mengalami pilek biasa.
Deviasi septum
Deviasi septum atau pembatas hidung yang bengkok dapat menyebabkan jalur drainase sinus terhalang. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi yang bisa diobati dengan antibiotik. Akan tetapi, orang dengan deviasi septum memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami infeksi sinus berulang.
Alergi
Pada orang dengan alergi hidung, jaringan hidung bisa membengkak bila terpapar oleh alergen atau pemicu alergi. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi sinus. Orang-orang dengan alergi hidung sebaiknya memeriksakan diri ke dokter agar alerginya dapat terkendali.
Terapi alergi hidung yang dapat dilakukan sangat beragam, tergantung kondisi masing-masing pasien. Beberapa contoh terapinya adalah menghindari alergen, mengonsumsi obat, menggunakan semprot hidung, hingga imunoterapi alergi.
Polip hidung
Polip hidung bertumbuh di sinus dan dapat memicu infeksi sinus berulang. Infeksi bisa terjadi ketika polip hidung membuat saluran hidung tersumbat. Terapi polip hidung biasanya dilakukan dengan cara pemberian obat untuk mengempiskan polip. Bila obat tidak berhasi, operasi mungkin perlu dilakukan untuk mengangkat polip.
Asma
Beberapa studi mengungkapkan adanya hubungan antara asma dan infeksi sinus yang berulang. Setengah dari penderita asma diketahui juga memiliki kondisi sinusitis kronis.
Sistem imun lemah
Sistem imun yang melemah akan membuat seseorang lebih berisiko mengalami masalah kesehatan seperti infeksi. Salah satu bentuk infeksi yang cukup umum terjadi ketika sistem imun melemah adalah infeksi sinus berulang.
Paparan polutan
Lingkungan berpolutan juga dapat berkontribusi pada kemunculan infeksi sinus berulang. Studi pada 2017 mengungkapkan adanya hubungan antara paparan polutan dengan inflamasi jaringan sinus dan hidung kronis pada tikus. Pada manusia, kondisi ini setara dengan sinusitis kronis.
Beberapa studi juga menemukan adanya hubungan antara paparan polusi udara dengan sinus tersumbat yang dapat berujung pada sinusitis. Segera periksakan diri ke dokter bila gejala infeksi sinus berlangsung lebih dari 10 hari.
"Bila antibiotik tidak dapat mengatasi infeksinya atau bila infeksi terjadi berulang, maka Anda perlu mengunjungi spesialis untuk melihat apakah ada penyumbatan fisik di sinus," ujar spesialis THT Dr Payam Daneshrad.