Rabu 23 Oct 2019 06:02 WIB

Makanan yang Harus Dihindari untuk Kesehatan Jantung

Hindari makan steak sebulan sekali saja demi kesehatan jantung.

Rep: Puti Almas/ Red: Indira Rezkisari
Sepiring steak dari daging merah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Sepiring steak dari daging merah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan memiliki dampak secara signifikan untuk kesehatan. Banyak organ dalam tubuh yang dapat terpengaruh dengan makanan dan pada akhirnya berbahaya.

Karena itu, dilansir The Health, ada beberapa makanan yang menurut para ahli jantung sebaiknya dihindari untuk kesehatan.

Baca Juga

Daging olahan

Bacon, ham, hot dog, dan sosis menjadi makanan yang sering dikonsumsi oleh banyak orang, khususnya di Amerika. Namun, ahli jantung dan asisten kedokteran di Columbia Presbyterian di New York, Jennifer Haythe mengatakan tak akan pernah mendekati jenis-jenis makanan itu.

“Makanan ini benar-benar penuh dengan lemak jenuh, kita tahun bahwa sosis dan dging olahan juga telah dikaitkan dengan peneybab gagal jantng dan kanker,” ujar Haythe.

Apakah sebenarnya yang terkandung dalam daging olahan? Ini mengacu pada daging yang telah diasinkan, difermentasi, atau diasap, untung meningkatkan usia penyimpanannya. Walaupun makanan ini dengan mudah dimasak, bahan kimia dan  natrium yang digunakan dalam makanan olahan berbahaya bagi jantung, terutama jika dimakan dalam jumlah yang banyak setiap harinya. Selain itu, berhati-hatilah agar tidak memakan hot dog dalam kondisi mentah.

Daging merah

Steak yang lembut dan kenyal, lengkap dengan taburan jamur yang ditumis dengan mentega merupakan makanan lezat. Banyak orang yang merayakan hari spesialnya untuk mengkonsumsi makanan ini karena kenikmatannya yang maksimal.

“Steak lezat penuh dengan lemak jenuh, kolestrol, dan garam,” ujar haythe.

Menurut Haythe, pasiennya akan selalu dibatasi untuk mengonsumsi daging merah ini. Yaitu sekali dalam sebulan. Jika Anda sangat menyukai steak, pilihlah potongan yang lebih ramping, seperti sirloin bagian atas. Gunakan rempah-rempah untuk menambah rasa, dibandingkan saus mentega.

Keripik kentang

Keripik kentang menjadi cemilan favorit banyak orang saat sedang senggang. Namun, cemilan ini sebenarnya juga diketahui tak sedikit orang karena tidak sehat.

Menurut Haythe, cemilan ini memiiki potongan trans-lemak, natrium, dan karbohidrat dalam sekali gigitan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menemukan bahwa 99,2 persen orang di seluruh dunia mengonsumsi lebih dari 2.000 miligram natrium setiap hari.

Banyak organisasi kesehatan merekomendasikan tidak lebih dari 1.500 miligram per hari. Sementara, banyak orang yang mengonsumsi lebih dari 2.000 miligram natrium per hari dari cemilan-cemilan sejenis ini, termasuk popcorn asin dan mentega.

Piza

Piza jadi santapan yang menggugah selera, terlebih saat berkumpul dengan teman-teman. Sayangnya, piza dan apa yang disajikan dalam restoran-restoran sejenis ini adalah tak lebih dari karbohidrat raksasa, terlebih yang lengkap dengan garam dan keju olahan.

Anda tidak harus menghindari piza. Namun, pesanlah piza dengan versi yang lebih sehat, seperti dengan isi jamur, paprika, dan pepperoni.

“Pilihan lain adalah, buatlah versi yang lebih sehat di rumah, gunakan kerak gandum, minyak zaitun, dan keju kambing segar,” jelas Haythe.

Diet soda

Sindhu Koshy, seorang dokter ahli jantung di Ascension St. John Macomb Oakland Hospital di Michigan mengatakan soda biasa lebih baik dibandingkan soda dengan jenis diet. Aspartam dalam soda diet  sebenarnya lebih buruk bagi Anda daripada gula atau sirup jagung fruktosa tinggi dan dapat membuat Anda lebih menginginkan sesuatu yang manis.

Menurut American Heart Association (AHA), soda diet dapat meningkatkan berat badan dan tidak baik untuk jantung. Hampir 70 persen orang dewasa d Amerika kelebihan berar badan dan obesitas.

Menjadi gemuk menempatkan Anda pada risiko yang lebih tinggi untuk masalah kesehatan seperti penyakit jantung, strok, tekanan darah tinggi, diabetes, dan banyak lagi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement