Ahad 10 Nov 2019 08:30 WIB

Buruknya Hubungan dengan Keluarga Bisa Bahayakan Kesehatan

Ketegangan hubungan keluarga ada kaitannya dengan derajat keparahan penyakit kronis.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Kakek, nenek, dan cucu/ilustrasi
Foto: msndegree.com
Kakek, nenek, dan cucu/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa memiliki hubungan yang tegang dengan orang tua, saudara kandung, atau anak-anak bisa membahayakan kesehatan. Risikonya termasuk memicu peningkatan kondisi penyakit kronis seperti strok.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Family Psychology ini, melihat data 2.802 peserta dewasa dalam Midlife Development AS dari tahun 1995 hingga 2014. Tiga fase data dikumpulkan pada tahun 1995 hingga 1996, 2004 hingga 2006, dan 2013 hingga 2014.

Baca Juga

Rata-rata peserta berusia 45 tahun selama putaran pertama. Survei ini menanyakan tentang ketegangan keluarga, ketegangan pasangan suami isteri dan dukungan keluarga.

Kesehatan diukur dengan mencatat penyakit kronis peserta seperti strok, sakit kepala, atau masalah perut yang dialami dalam satu tahun atau satu fase. Peserta juga menilai kesehatan mereka secara keseluruhan dari sangat baik hingga tidak baik di setiap fase.

Para peneliti menemukan bahwa ketegangan hubungan keluarga dikaitkan dengan peningkatan kondisi penyakit kronis peserta. Dari penilaian juga ditemukan bahwa kesehatan peserta memburuk pada kurun waktu 10 tahun kemudian.

"Secara komparatif, kami menemukan bahwa dukungan keluarga yang lebih besar juga dikaitkan dengan penilaian kesehatan yang lebih baik 10 tahun kemudian," kata penulis studi tersebut, Jacob B Priest dilansir Times Now News, Jumat (8/11).

"Ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya, yang menemukan bahwa hubungan intim suami-istri memiliki efek besar pada kesehatan fisik. Pada studi ini kami tidak mendapatkan hasil yang sama," kata penulis utama studi Sarah B Woods.

Kesimpulan bahwa keharmonisan suami-istri tidak terkait dengan kesehatan di kemudian hari, bisa jadi disebabkan karena hubungan suami-isteri bisa cerai sewaktu-waktu. Berbeda halnya dengan hubungan keluarga yang tidak mengenal kata perceraian.

"Untuk orang dewasa yang memiliki penyakit kronis, harus diperhatikan bahwa hubungan tidak baik dengan keluarga bisa membahayakan kesehatan. Begitupun dukungan keluarga dapat membantu kesembuhan seseorang," kata Woods.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement