Jumat 06 Dec 2019 05:55 WIB

Berkebun atau Berjalan Dapat Kurangi Risiko Kanker Prostat

Kanker prostat memengaruhi sebagian besar pria di atas usia 50 tahun.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Studi menunjukkan aktivitas sehari-hari, seperti berkebun atau berjalan kaki mengurangi risiko kanker prostat. FotoIlustrasi Berkebun
Foto: Republika/Mardiah
Studi menunjukkan aktivitas sehari-hari, seperti berkebun atau berjalan kaki mengurangi risiko kanker prostat. FotoIlustrasi Berkebun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi menunjukkan pria yang berolahraga secara teratur dapat mengurangi risiko kanker prostat. Menurut para ahli, aktivitas sehari-hari, seperti berkebun atau berjalan kaki memiliki efek perlindungan jauh lebih baik dalam mengurangi risiko kanker prostat.

Dilansir dari The Independent.co.uk pada Kamis (5/12), sebuah tim yang didanai World Cancer Research Fund (WCRF) dan Cancer Research UK menggunakan metode kuat mengukur aktivitas fisik pada 79.148 pria dengan kanker prostat dan 61.106 tanpa kanker prostat. Para ilmuwan melihat variasi dalam urutan DNA masing-masing orang yang berkaitan dengan seberapa aktif mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga

Studi yang melibatkan pria berusia di atas 50 tahun itu, menemukan bahwa mereka yang paling aktif, maka akan memiliki risiko kanker prostat berkurang 51 persen dibandingkan mereka yang paling tidak aktif. Laki-laki yang paling aktif, juga diharapkan memenuhi pedoman NHS dengan rekomendasi latihan sekitar 2,5 jam setiap pekan atau 20 menit sehari.

Dosen senior epidemiologi genetika di Bristol Medical School dan penulis utama penelitian itu, dr. Sarah Lewis memastikan bahwa semakin aktif seorang pria, maka kondisi kesehatannya semakin baik. “Kami akan merekomendasikan bahwa pria aktif secara fisik sebisa mungkin,” kata dia.

Dia mengatakan penelitian menunjukkan kondisi aktif akan bermanfaat dalam hal risiko kanker prostat. Namun, hal itu harus berasal dari kegiatan yang kuat atau bermain olahraga dalam tim.

“Menjadi aktif bisa dari hal-hal seperti berkebun, berjalan, atau aktivitas lain yang bisa Anda lakukan dalam rutinitas harian Anda,” ujar dr. Lewis.

Meskipun penelitian itu meneliti gen tertentu yang berkaitan dengan olahraga, efek gen tersebut terhadap risiko kanker prostat kecil. Hal itu menunjukkan bahwa aktif secara fisik, mengarah pada manfaat besar yang terlihat dalam mengurangi risiko kanker prostat.

“Studi ini adalah yang terbesar, yang menggunakan metode relatif baru untuk melengkapi penelitian observasional saat ini dalam menemukan apa yang menyebabkan kanker prostat,” kata dia.

Di Inggris, sekitar satu dari enam pria didiagnosis menderita kanker prostat. WCRF mengatakan risiko itu bisa turun menjadi satu dari 12 untuk pria yang paling aktif secara fisik. Kepala dana penelitian di WCRF, dr. Anna Diaz Font menganggap hasil penelitian cukup menarik. Namun, sampai saat ini, hanya ada bukti terbatas tentang efek aktivitas fisik pada kanker prostat.

Studi baru ini melihat efek 22 faktor risiko pada kanker prostat, tetapi hasil untuk aktivitas fisik adalah yang paling mencolok. Hasil penelitian akan membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut, di mana metode serupa dapat diterapkan pada faktor gaya hidup lain untuk membantu mengidentifikasi cara pria dapat mengurangi risiko kanker prostat.

Menurut NHS, kanker prostat memengaruhi sebagian besar pria di atas usia 50 dan faktor risiko, termasuk memiliki riwayat keluarga penyakit. Gejala penyakit itu, misalnya meningkatnya kebutuhan buang air kecil, mengejan saat buang air kecil, dan rasa kandung kemih belum kosong.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement