REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stigma negatif dan perlakuan diskriminatif terhadap orang dengan HIV-AIDS (ODHA) masih kerap terjadi. Menurut konselor di RS UI dr Delia Rasmawati, hal itu terjadi lantaran edukasi terkait penyakit infeksi akibat virus yang merusak sistem kekebalan tubuh itu masih belum menyeluruh, sehingga kasus diskriminasi terhadap ODHA masih terjadi.
"Kita lihat saja di berita-berita masih banyak kasus diskriminasi pada ODHA di berbagai daerah di Indonesia. Ini tandanya bahwa masih banyak orang yang belum teredukasi," kata Delia dalam diskusi terkait HIV di RS UI, Jumat (12/12).
Menurut Delia, perlakuan tidak menyenangkan terhadap ODHA bisa terjadi di manapun, mulai dari sekolah, tempat kerja, lingkungan tempat tinggal, bahkan di fasilitas kesehatan. Stigma negatif dan perlakuan diskrimimatif dari masyarakat tentunya akan berdampak buruk pada psikologis ODHA. Jika perlakuan tak menyenangkan itu didapat dari petugas kesehatan, kemungkinan besar ODHA akan enggan berobat.
"Dampak dari perlakuan diskrimasi itu sendiri pastinya sangat membahayakan bagi ODHA, karena ia akan merasa malu, tidak bersemangat menjalani hidup, bahkan parahnya ODHA bisa melakukan bunuh diri," kata Delia.
Sebab itu, edukasi terkait HIV-AIDS mulai dari penyebab, gejala, faktor risiko, dan penularan HIV-AIDS perlu terus dilakukan secara masif. Bahkan, menurut Delia, edukasi tersebut perlu dimulai dari lingkup keluarga.