Senin 16 Dec 2019 01:44 WIB

Sering Makan Ikan Mentah, Waspadai 5 Dampak Buruknya

Enam masalah kesehatan yang mungkin terjadi bila sering mengonsumsi ikan mentah.

Rep: Yuni Arta Sinambela (cek n ricek)/ Red: Yuni Arta Sinambela (cek n ricek)
Foto: livingnomads.com
Foto: livingnomads.com

CEKNRICEK.COM -- Sashimi dan sushi merupakan makanan Jepang yang cukup digemari banyak orang. Hidangan ini terbuat dari ikan mentah yang dipotong-potong dalam ukuran kecil, kemudian dibungkus oleh nori atau rumput laut dan dimakan bersama nasi.

Tapi tahukan Anda, ikan mentah yang disajikan dalam sashimi atau sushi bisa menimbulkan masalah kesehatan? Bukan dilarang, tapi Anda harus tetap waspada dan pastikan ikan bersih dan segar.

Berikut enam masalah kesehatan yang mungkin terjadi bila Anda terlalu sering mengonsumsi sashimi.

Polutan tinggi

Ikan salmon yang dibudidayakan mengandung polutan organik persisten, yang merupakan racun dari bahan kimia yang diproduksi oleh industri. Penggunaan pakan ikan terkontaminasi menjadi penyebab utama tingginya polutan dalam ikan.

Polutan ini bisa menyebabkan berbagai penyakit, seperti kanker dan diabetes tipe 2. Ikan mentah juga mengandung merkuri, logam berat beracun yang bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Namun, jumlah merkuri ini berkurang 50-60 persen jika ikan dimasak.

Mengandung parasit

Di balik nikmatnya daging salmon atau tuna mentah, ternyata mengandung beberapa parasit berbahaya. Infeksi parasit pada manusia adalah masalah kesehatan utama di banyak negara tropis dan bisa ditularkan melalui air minum yang terinfeksi atau makanan yang tidak dimasak dengan benar, termasuk ikan mentah.

Beberapa parasit tidak menyebabkan gejala kesehatan serius, namun yang lain bisa menyebabkan masalah kesehatan dalam jangka panjang. Anda bisa meminimalkan risiko ini dengan membeli ikan mentah di restoran atau pemasok terpercaya yang bisa mengolahnya dengan benar.

Rentan terkena bakteri

Bakteri dalam ikan mentah bisa membuat Anda mengalami keracunan makanan. Gejala utamanya adalah sakit perut, mual, muntah, dan diare. Ada beberapa bakteri yang biasa ditemukan di ikan mentah, di antaranya adalah listeria, vibrio, clostridium, dan salmonella.

Bagi orang bertubuh fit dan sehat, risiko keracunan makanan akibat makan ikan mentah sangat kecil. Berbeda dengan orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, seperti orang tua, anak-anak, dan orang dengan virus HIV, berisiko tinggi keracunan makanan dan harus menghindari daging dan ikan mentah. Sementara, infeksi listeria bisa menyebabkan kematian janin bagi ibu hamil.

Mengandung cacing hati

Ikan mentah dalam sushi yang tak diolah dengan benar, rentan mengandung cacing hati, keluarga parasit cacing pipih yang menyebabkan penyakit opisthorchiasis. Penyebab utamanya adalah mengonsumsi ikan mentah atau tidak dimasak dengan benar,

Tangan yang tidak dicuci serta peralatan dapur yang kotor juga berperan dalam penyebaran cacing hati ke tubuh manusia. Cacing hati dapat menyebabkan pembesaran hati, infeksi saluran empedu, peradangan kandung empedu, batu empedu, dan kanker hati.

Rentan mengandung cacing pita

Ikan mentah juga mengandung cacing pita. Cacing pita ditransmisikan ke orang yang makan ikan air tawar mentah atau kurang matang, serta memakan ikan laut yang muncul di air tawar, termasuk ikan salmon yang merupakan ikan terfavorit sebagai bahan pembuatan sushi.

Cacing pita dapat mencuri nutrisi dari usus inangnya, terutama vitamin B12. Akibatnya, Anda akan mengalami rendahnya kadar vitamin B12. Meski sering tak menimbulkan gejala, cacing pita dapat menyebabkan penyakit diphyllobothriasis. Gejalanya dapat ditandai dari kelelahan, diare, sembelit, dan rasa tidak nyaman pada lambung.

BACA JUGA: Cek Berita SELEBRITI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ceknricek.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ceknricek.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement