REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Intermittent Fasting (IF) merupakan metode pengaturan pola makan atau diet di mana dalam satu hari seseorang akan berpuasa dengan durasi tertentu. Selama menjalani IF, seseorang hanya diperbolehkan makan pada waktu jendela makan yang sudah ditentukan.
Ada beberapa variasi IF yang cukup populer di tengah masyarakat, seperti 18:6, 16:8 dan 14:10. Angka di bagian depan menunjukkan durasi berpuasa sedangkan angka di belakang menunjukkan durasi jendela makan dalam satu hari. Sebagai contoh, orang yang berdiet IF dengan variasi 18:6 akan menjalani puasa selama 18 jam dan memiliki waktu untuk makan atau jendela makan selama enam jam dalam satu hari.
Pada dasarnya, tidak ada aturan khusus mengenai makanan apa yang harus disantap saat berbuka puasa setelah menjalani IF. Akan tetapi, ada beberapa makanan yang baik dikonsumsi saat berbuka puasa di jendela makan ketika menjalani IF. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi makanan tersebut, seperti dilansir Mind Body Green, Kamis (23/1).
Makanan Tak Berproses
Makanan terbaik untuk berbuka puasa setelah menjalani IF adalah whole foods atau makanan yang tak melewati proses berlebih. Beberapa contoh whole foods adalah gandum utuh, buah-buahan, sayur-sayuran serta kacang-kacangan.
Hindari Karbohidrat Berlebih
Perlu diingat bahwa perut masih dalam keadaan kosong saat memasuki waktu jendela makan untuk berbuka puasa. Hindari mengonsumsi karbohidrat, khususnya karbohidrat sederhana, dalam kondisi perut kosong seperti ini.
"Hindari makanan berkarbohidrat tinggi dan minuman bergula karena bisa menyebabkan fluktuasi kadar gula darah, meningkatkan kadar insulin dan membuat Anda merasa jauh lebih lapar," terang ahli gizi Amy Shah MD yang juga praktisi IF.
Makanan Berindeks Glikemik Rendah
Makanan berindeks glikemik rendah dapat menjadi opsi untuk 'membatalkan' puasa setelah menjalani IF. Bila tetap ingin mengonsumsi karbohidrat, pastikan karbohidrat yang dikonsumsi juga diimbangi dengan protein dan lemak yang seimbang. Beberapa contohnya adalah salad dengan protein, telur dengan alpukat dan sayuran, protein shake, atau protein dengan sayuran panggang.
Perhatikan Porsi
Namun perlu diingat bahwa porsi makan tetap perlu dibatasi. Meski merasa lapar setelah berpuasa, hindari menyantap makanan dalam porsi besar agar tak mengalami masalah pencernaan seperti kembung. Hal ini perlu diperhatikan, khususnya oleh orang yang baru pertama kali mencoba IF.
"Porsi tentu berpengaruh, khususnya untuk puasa jangka panjang karena perut Anda menjadi kurang terbiasa untuk menampung banyak makanan sekaligus," tutur dokter integratif Vincent Pedre MD.
Beberapa contoh makanan yang bisa dikombinasikan sebagai menu berbuka puasa di hari pertama IF adalah makanan fermentasi, sayuran hijau, sayuran matang, jus sayuran, buah segar, ikan, unggas, telur atau daging, sup atau kaldu tulang dan lemak sehat. Beberapa contoh lemak sehat adalah minyak zaitun, alpukat serta minyak kelapa.