Kamis 22 Mar 2018 05:40 WIB

Ikea Uji Coba Makanan dengan Bahan Baku tak Biasa

Makanan tidak boleh hanya sehat, lezat, atau berkelanjutan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Winda Destiana Putri
IKEA. Ilustrasi
Foto: Foxnews
IKEA. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Ikea sedang menguji coba beberapa makanan di Space 10 Lab. Makanan dengan bahan baku ini tidak biasa diharapkan bisa menjadi makanan lezat dan berkelanjutan menjadi makanan masa depan.

Di Space 10 Lab, kata Ikea, penelitian berakar pada prinsip penting. Makanan tidak boleh hanya sehat, lezat, atau berkelanjutan.

"Untuk mengubah pikiran orang tentang makanan, menginspirasi mereka mencoba bahan baru, kita tidak bisa hanya mengandalkan akal harus menggelitik selera mereka," ujar Ikea di blog mereka, seperti yang dikutip dari Fox News, Rabu (21/3).

Space 10 mengungkapkan lima hidangan klasik yang mereka rancang kembali menggunakan bahan alternatif seperti serangga, alga, daging yang dikembangkan di lab. Tetapi makanan ini tidak akan dimasukkan ke dalam menu Ikea dalam waktu dekat.

Dapur uji menguraikan hidangan berwarna dan kreatif ini untuk blog mereka sehingga setiap orang dapat melihat sekilas potensi makanan di masa depan. Makanan itu termasuk the dogless hotdog (dibuat dari baby carrots kering, saus bit dan beri, mustard dan krim kunyit, bawang panggang, salad mentimun dan campuran salad herbal), burger bug (dibuat dari roti yang mengandung bit, ubi jalar, kentang, dan cacing yang dapat dimakan), the neat ball (dua varietas bakso tanpa daging, satu daging dibuat dengan cacing yang dapat dimakan dan lainnya dibuat dari sayuran akar), the lokal salad (salad yang dibuat dengan sayuran kecil hidroponik), dan es krim sayuran kecil seperti adas, ketumbar, kemangi, dan mint.

Selain itu, Ikea menjadi lebih berfokus pada makanan akhir-akhir ini. Perusahaan tersebut telah memperluas divisi makanannya dengan pasar baru dan bahkan memiliki rencana restoran mandiri. Beberapa item menu dari menu vegetarian berkelanjutan bahkan memiliki uji coba yang sukses di Swedia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement