REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makan rendang di restoran Padang mungkin sudah biasa. Namun, apa jadinya bila rendang justru terdapat di dalam sekeping cokelat. Pendiri Dapur Cokelat Ermey Trisniaty sangat kreatif meramu cokelat dengan keunikan rasa. Di tangan dinginnya, Ermey berhasil menciptakan cokelat dengan rasa kuliner nusantara, salah satunya rendang asal Sumatra Barat.
"Ide ini beranjak dari keinginan saya menciptakan sesuatu yang berbeda dengan cokelat," ujar Ermey dalam acara peluncuran koleksi terbaru Cokelat Cinta Indonesia bertema Praline Nusantara di Jakarta, beberapa waktu lalu. Ermey mencoba membuat cokelat dengan rasa-rasa unik khas makanan Nusantara. Terpilihlah sembilan resep masakan populer Indonesia, seperti rendang, soto, nasi uduk, sambal pecel, sambal kecombrang, sambal goreng, rempeyek, kunyit asam, dan beras kencur.
Salah satu rasa yang paling menonjol, yakni rendang. Pahit dan manisnya cokelat masih terasa meski lidah mampu mengecap pedas dan gurihnya bumbu rendang. Pada gigitan pertama, penikmat akan dibuat kaget dengan pekatnya rasa rendang. Namun setelah cukup lama lumer di mulut, lidah kembali merasakan manis dan pahitnya cokelat.
Pembuatan cokelat bercita rasa kuliner Nusantara tidak begitu saja dibuat. Ermey bersama tim Dapur Cokelat melakukan eksperimen selama enam bulan hingga akhirnya menemukan formula paling tepat untuk mencetak cokelat. Dari hasil eksperimen, beragam bumbu masakan lebih cocok tercampur bersama cokelat dengan tingkat 62 persen cocoa contains. Cokelat hitam tersebut paling bagus digunakan sehingga rasa bumbu masakan dan cokelat masih bisa muncul setelah cokelat tercetak.
Resep rahasia lainnya, Ermey menggunakan jenis rendang kering dengan tingkat penggunaan santan lebih banyak. "Setelah melakukan banyak uji coba, resep rendang kering yang paling cocok untuk cokelat," lanjut Ermey. Cokelat Cinta Indonesia bertema Praline Nusantara memang khusus dibuat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Namun Dapur Cokelat berencana menjadikan cokelat Nusantara sebagai produk reguler dalam beberapa tahun ke depan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika