REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencoba mengurangi konsumsi alias diet makanan cepat saji. Laporan baru-baru ini, dilansir Independent, Sabtu (2/6), mengisyaratkan bahwa Presiden telah berusaha mengurangi asupan makanan yang tidak sehat, seperti makan hamburger dengan hanya setengah roti.
Para koki di Gedung Putih dikabarkan telah diinstruksikan untuk membuat sejumlah perubahan terhadap sajian harian Trump. Kabarnya, ini merupakan salah satu upaya menurunkan berat badan Trump.
Istri Trump, Melania Trump juga tampak melakukan hal yang sama. Wanita yang dikenal menyukai makanan favorit steak ini mulai terlihat memesan ikan saat makan di Trump International Hotel.
Media CNN melaporkan bahwa seorang ahli gizi telah dibawa ke Gedung Putih untuk menginstruksikan para koki di dapur terkait cara-cara yang dapat mengurangi asupan lemak dan makanan berkalori tinggi. Makanan Presiden pun sekarang disajikan dengan porsi sayuran yang lebih banyak, meskipun jumlah sayuran yang dia konsumsi itu belum dikonfirmasi.
Baca juga: Sederet Seleb Amerika yang Akun Twitter-nya Diblokir Trump
Sejak Mei, pengacara pribadi Presiden, Rudy Giuliani, berbicara kepada The Washington Post tentang pilihan Trump untuk memakan burger dengan hanya setengah tangkup roti saat makan bersama di sebuah klub golf di Virginia.
Menurut The Post, metode makan hamburger ini, termasuk dalam pelayanan kesehatannya. "Aku juga kadang-kadang melakukannya. Ini cara yang bagus untuk melakukannya," kata Giuliani, soal Trump yang hanya makan setengah dari roti hamburger.
Meskipun Trump digolongkan sebagai kelebihan berat badan menurut skala BMI, Dr Jackson menyatakan bahwa Trump tetap berada dalam kondisi kesehatan yang sangat baik. Hasil itu diperoleh setelah Trump melakukan pemeriksaan.
Kecintaan Donald Trump terhadap makanan cepat saji sebelumnya telah diketahui sejak dulu saat dirinya terlihat sering memesan McDonald's yang terdiri dari dua Big Mac, dua Filet-O-Fish dan milkshake cokelat. Di samping itu, Trump juya sempat disebut dokter Gedung Putih, Ronny Jackson bahwa ia kurang suka melakukan olahraga.