Ahad 30 Sep 2018 20:27 WIB

Mencicipi Aia Aka Minuman Tradisional Bukittinggi

Aia Aka merupakan hasil perasan daun cincau yang sudah mengental.

Aia Akan.
Foto: wonderfulminangkabau.com
Aia Akan.

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITINGGI -- Selain terkenal sebagai destinasi wisata nan eksotis, Kota Bukittinggi di Sumatra Barat, juga menyimpan aneka kuliner tradisional yang dapat memanjakan selera setiap pengunjungnya. Salah satu dari sekian banyak kuliner tradisional tersebut, adalah Aia Aka atau biasa dikenal dengan sebutan ubek tawa.

Aia Aka merupakan hasil perasan daun cincau yang sudah mengental. Sari pati dari perasan tersebut dipercaya memiliki khasiat bagi kesehatan, terutama ketika telah dicampur dengan beberapa tambahan bahan lain.

"Aia aka dipercaya dapat menurunkan panas dalam, memperlancar pencernaan serta juga bermanfaat untuk kesehatan jantung," ujar Iga Sutan Mangkuto yang sehari-hari berdagang Aia Aka di kawasan bawah Jenjang 40 Bukittinggi, Ahad (30/9).

Untuk menikmatinya, pembeli dapat mencampur dengan beberapa bahan yang sudah disediakan, campuran tersebut dapat dipilih sesuai dengan selera.  Beberapa bahan itu di antaranya adalah air perasan daun kacang, air gula merah, santan, asam serta telur.

Iga Sutan Mangkuto yang sudah berdagang semenjak 25 tahun lalu itu menyebutkan, selain masyarakat sekitar, di antara pembelinya adalah wisatawan lokal maupun mancanegara. "Selain langganan, biasanya orang rantau yang pulang ke kampung halaman juga sering berbelanja, ditambah juga beberapa wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Malaysia," katanya.

Untuk dapat menikmati satu gelas Aia Aka,  pembeli tidak perlu merogoh kantong terlalu besar, sebab harga yang dipatok terbilang sangat murah.

Satu gelas Aia Aka dengan campuran asam, air daun kacang, maupun santan hanya dipatok seharga Rp 4.000, sementara jika menggunakan telur ayam kampung maka akan dihargai sebesar Rp7.000 dan Rp 8.000 jika dicampur dengan telur itik.

Keunikan minuman yang menjadi ciri khas Kota Bukittinggi ini kemudian menjadikannya sebagai salah satu nominator dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018 kategori kuliner, menggeser Kopi Kawa Daun yang sebelumnya juga diusulkan oleh Kabupaten Tanah Datar.

Salah seorang pembeli, Izhar Satria (25) menyebutkan selain karena unik dan khas, Aia Aka juga dipercaya dapat menurunkan panas dalam. Menurutnya, Aia Aka diproses secara tradisional dan tanpa menggunakan bahan pengawet. Bahan-bahannya yang berasal dari tumbuhan juga memiliki khasiat untuk kesehatan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement