REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tersedianya platform layanan pesan-antar membuat masyarakat tak lagi harus mengantre di restoran untuk memesan dan memakan makanan siap santap. Kepraktisannya membuat masyarakat kemudian mengandalkan aplikasi pesan-antar untuk memakan makanan siap santap.
Lembaga riset Nielsen Singapura melakukan riset mengenai perilaku pengguna layanan pesan-antar makanan di Indonesia pada 17 Mei hingga 29 Mei 2019 lalu. Sebanyak 58 persen responden menggunakan aplikasi untuk makan makanan siap santap dari 95 persen responden yang memakan makanan siap santap.
Lalu, setidaknya ada dua alasan kuat mengapa mereka menggunakan aplikasi layanan pesan-antar. Alasan pertama adalah kepraktisan dan adanya promosi.
“Dari hasil yang kami dapatkan, setidaknya ada sebanyak 39 persen orang dari total 58 persen itu yang beralasan praktis. Mereka menggunakan aplikasi karena menghemat waktu dan tenaga untuk antre dan menunggu,” jelas Excecutive Director of Consumer Insight Nielsen Singapura, Garick Kea, saat konferensi pers di wilayah Jakarta Selatan, Kamis (19/9).
Masih karena alasan kepraktisan, ada sebanyak 37 persen dari 58 persen responden yang menggunakan aplikasi layanan pesan-antar makanan. Responden beralasan bisa menghemat waktu dan tenaga dalam bepergian untuk membeli makanan.
Selanjutnya, ada sebanyak 33 persen responden yang menggunakan aplikasi layanan pesan-antar beralasan karena adanya promosi yang ditawarkan yang menarik. Sebanyak 21 responden beralasan aplikasi juga menawarkan pilihan pembayaran yang menarik. Persentase yang sama menyebut alasan aplikasi memberikan potongan tunai yang menarik.
Adapun beberapa alasan lain responden menggunakan aplikasi adalah banyaknya pilihan outlet makanan untuk dipilih. Selain itu, para responden lebih merasa bebas untuk makan kapanpun dan aplikasi mempermudah jenis makananan yang akan dipesan melalui daftar favorit.
Nielsen Singapura melakukan survei ini dengan metodologi survei secara daring dan mandiri. Target responden sendiri adalah responden pria dan wanita yang berusia 18 tahun hingga 45 tahun yang menggunakan layanan pesan-antar makanan daring pada tiga bulan terakhir di beberapa platform, yaitu Berry Kitchen, GoFood, GrabFood, dan Kulineran.