REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut penelitian terbaru, memainkan instrumen seperti bermain piano selama enam bulan, dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak secara signifikan. Apabila dibandingkan dengan anak-anak yang membaca, mereka yang telah belajar bermain piano jauh lebih unggul dalam mendeteksi berbagai suara.
Tetapi sementara instrumen dapat membantu pemahaman anak tentang pitch dan percakapan, namun tidak mempengaruhi IQ, rentang perhatian atau memori. Dalam penelitian, sebanyak 74 anak berbahasa Mandarin yang berusia empat hingga enam tahun ditugaskan ke salah satu dari tiga kelompok. Pertama, pelatihan piano, pelatihan membaca, atau kelompok kontrol tanpa-kontak.
Satu kelompok menerima pelajaran piano selama 45 menit tiga kali sepekan selama enam bulan, satu kelompok menerima pelatihan dalam membaca selama periode yang sama, dan kelompok ketiga, yang bertindak sebagai kontrol, tidak menerima pelatihan.
Studi ini menemukan bahwa hanya dalam satu bulan, anak-anak yang bermain piano mengungguli dua kelompok lainnya dalam tes bahasa berdasarkan bunyi konsonan. Anak-anak di piano dan kelompok membaca berkinerja lebih baik untuk suara vokal daripada yang ada di kelompok kontrol.
"Sebaliknya, ketiga kelompok itu meningkat sama pada pengukuran kognitif umum, termasuk tes IQ, memori kerja, dan perhatian," tulis para penulis dalam makalah mereka, yang diterbitkan di PNAS, dilansir dari laman Daily Mail, Selasa (26/6).
Para peneliti menemukan anak-anak yang bermain piano dan lebih baik dalam membedakan antara kata-kata yang berbeda juga menunjukkan respon yang lebih kuat terhadap deteksi pitch. Untuk menguji ini, tim melakukan electroencephalography (EEG) pada setiap anak dan menemukan perbaikan umum dalam kemampuan pemrosesan suara.
Ini dicontohkan oleh pendeteksian nada musik dan nada leksikal yang diperkuat. Meskipun memainkan instrumen bukanlah jalan pintas untuk meningkatkan kecerdasan, pelatihan musik awal dapat terbukti lebih baik untuk pengembangan daerah otak yang terlibat dalam pengolahan pitch.