Rabu 08 Nov 2017 14:03 WIB

Kemenpar Gelar Penguatan Jejaring Wisata Morotai

Pulau Morotai, Maluku Utara
Foto: The President.com
Pulau Morotai, Maluku Utara

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Kementrian Pariwisata menggelar Penguatan Jejaring Wisata Morotai yang digelar di Hotel Grand Dafam Bela Ternate dari tanggal 6-8 November 2017. Seperti diketahui, Kementrian Pariwisata menggagas 10 destinasi prioritas yang telah ditetapkan Kemenpar sebagai '10 Bali baru'. Sepuluh destinasi itu adalah Danau Toba, Morotai, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Tanjung Kelayang, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi dan Morotai.  

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan perhelatan ini digelar sebagai wujud sinkronisasi dengan semua pihak untuk meningkatkan promosi Morotai dan memperkuat jaringan para industri terkait di bidang pariwisata.
 
”Sehingga kita satu tujuan, untuk menaikan level pariwisata di Morotai ke kelas dunia,” ujar Esthy.
 
Dalam acara tersebut hadir pembicara-pembicara andal yang kompeten. Pembicara perdana yakni PIC Morotai Pokja 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Ari Surhendro, Anggota DPR RI Irine Yusiana Roba Putri, Praktisi MICE Wisnu Budi Sulaiman dan Praktisi Pariwisata dari Kanada Paul Hammel.
 
Dalam paparannya, Ari mengatakan kepada seluruh peserta untuk sama-sama menggolkan target Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang telah ditetapkan pemerintah yakni 20 Juta Wisman di tahun 2019. Ari juga menjelaskan bahwa Morotai memiliki target mendatangkan 500 ribu wisman ke Morotai pada tahun 2019, untuk tahun 2017 sebesar 11 ribu wisman atau 31 wisman per hari.
 
”Sebagai satu dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas, paling lambat tahun 2019 Morotai sudah mempunyai atraksi kelas dunia. Atraksi meliputi daya tarik wisata alam, budaya, dan buatan. Dalam rangka menyiapkan atraksi kelas dunia tahun 2019, dilakukan peningkatan di beberapa obyek wisata unggulan,” ujar Ari.
 
Ari juga mengatakan progress aksesbilitas juga berjalan dengan baik dan lancar. Rencananya, paling lambat tahun 2019 Morotai sudah mempunyai bandara internasional. Dalam rangka mempersiapkan bandara Morotai menjadi bandara Internasional, dilakukan upaya peningkatan bandara sisi udara dan sisi darat.
 
Kata Ari, di tahun 2017 pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mendukung Morotai dengan tiga program, yaitu jalan masuk bandara, pagar pengaman bandara, dan gedung terminal penumpang bandara. Tiga kontrak sudah ditandatangani, pekerjaan lapangan sedang berjalan, ditargetkan akhir tahun 2017 sudah selesai.  
 
”Setelah itu menyusul program Pengerasan Landasan Bandara di tahun 2017 atau 2018, kontrak juga sudah ditanda-tangani. Diharapkan tahun depan ada program fisik pelebaran Landasan Bandara dan pekerjaan terkait lainnya, sehingga paling lambat tahun 2019 bandara di Morotai sudah berkelas internasional,” kata Ari.
 
Ari mengatakan pada tahun 2019 Morotai sudah mempunyai international Chain Hotel dan amenitas lainnya. Dalam rangka menyiapkan kesemuanya, telah dilakukan kerjasama oleh beberapa pihak terkait. Juga program homestay. ”Salah satunya dengan menguatkan jejaring yang telah digelar oleh Kemenpar ini. Mari kita bersatu untuk Pariwisata Indonesia dan Morotai,” kata Ari.

sumber : Kemenpar
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement