REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apalagi resolusi keuangan Anda ditahun 2015 mendatang? Sebelum membuatnya, simak dulu yuk tips dari Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning, Pandji Harsanto CFP yang dijelaskan kepada Republika Online, Rabu (31/12).
Mau punya investasi
Mau punya investasi apalagi, harus jelas jumlah uang yang mau diinvestasikan, hasil investasinya akan digunakan untuk apa? Jangan tergiur dengan hasil investasi yang besar, karena pengembalian investasi yang besar juga memiliki risiko yang besar. tapi teliti dulu bagaimana cara kerja invetasi tersebut. Sebaiknya Anda menyehatkan keuangan Anda terlebih dahulu, sebelum berinvestasi.
Mau liburan
Contoh yang paling mudah, Anda ingin berlibur ke Singapura. Sebelumnya harus tahu berapa dana yang dibutuhkan liburab seperti : tiket pesawat, hotel, makan, ongkos jalan-jalan dan oleh-oleh. Misalnya butuh Rp 5 juta, dan Anda baru ada 1juta berarti Anda harus dengan cara menabung untuk memenuhi sisanya. Jadi resolusi Anda untuk berlibur ke Singapur adalah mengumpulkan uang Rp 4 juta dalam beberapa bulan. dimulai Anda dari Rp 1 juta yang sudah ada.
Ternyata banyak yang harus dicek jika mau membuat resolusi. Memang Anda sering gagah-gagahan dengan membuat resolusi yang canggih-canggih, tapi apakah Anda sudah mengukur posisi Anda sampai dimana? Dengan resolusi (plus tujuan) yang ingin dicapai, kurang seberapa jauh lagi.
Sama juga kalau Anda punya resolusi dan tujuan keuangan yang lebih rumit, misalnya membeli reksadana untuk dana pendidikan anak. Sebelum Anda memutuskan membuat eksekusi transaksinya, perlu dicek beberapa hal berikut. Apakah sudah mempunyai dana darurat? Apakah Anda sudah menghapus hutang konsumtif? Apakah total cicilan hutang sudah dibawah 30 persen dari penghasilan bulanan? Apakah Anda sudah mempunyai asuransi?
Pastinya Anda tidak ingin bila terjadi keadaan darurat (termasuk musibah), membuat Anda harus menjual reksadana tadi yang sedianya disiapkanuntuk sekolah anak?
Awal tahun memang waktu yang tepat membuat resolusi keuangan, setelah sebelumnya Anda mengevaluasi keuangan akhir tahun dari arus kas bulanan dan neraca kekayaan pribadi Anda. Anda dapat menilai kembali aset-aset Anda, mungkin juga nilai rumah Anda sudah naik melebihi ekspektasi, atau mungkin nilai reksadana yang justru turun nilainya.
"Jadi membuat Anda lebih mudah untuk membuat target di depan. Apabila ada tujuan keuangan yang sudah tercapai, Anda tidak perlu lagi meneruskanya di periode berikutnya. Apabila ada yang belum tercapai, Anda harus tahu berapa kekurangannya. Oleh karena itu evaluasi penting sebelum membuat resolusi," jelasnya.