Kamis 28 May 2015 17:37 WIB

Begini Cara Bertahan Hidup Setelah Pensiun

Rep: Desy Susilawati/ Red: Winda Destiana Putri
Uang pesangon (Ilustrasi)
Foto: Google
Uang pesangon (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kita tak pernah tahu apa yang terjadi dimasa yang akan datang. Bisa saja perusahaan kita bangkrut, kita kena pemutusan hubungan kerja (phk) atau bisa jadi kita kena pensiun dini.

Lalu, bagaimana mengatasi kehidupan ekonomi keluarga. Dimana biasanya setiap bulan ada penghasilan, kini tak ada lagi. Hanya bertumpu pada pesangon saja. Financial Planner-One Shildt Financial Planning, Agustina Fitria Aryani, SSi CFP AEPP memberikan sejumlah tips jitu agar kita bisa bertahan hidup dengan uang pesangon. Simak yuk artikel yang diberikannya kepada Republika Online, belum lama ini.

Pelunasan Utang Konsumtif

Utang konsumtif dengan bunga tinggi akan menambah beban keuangan apalagi saat hilangnya sumber penghasilan. Sehingga, momen ini dapat dijadikan saat untuk melunasi semua utang konsumtif. Jika uang kompensasi tidak mencukupi untuk melunasi utang konsumtif seluruhnya, maka ajukan permohonan keringanan pembayaran atau restrukturisasi utang kepada bank atau lembaga keuangan selaku pemberi utang. Jangan menambah utang konsumtif lagi. "Untuk utang kartu kredit, segera hentikan pemakaian dan kurangi jumlah kartu terutama yang memiliki bunga dan biaya tinggi," ujarnya.

Jaminan atau Asuransi Kesehatan

Apabila selama ini perusahaan memberikan tunjangan atau fasilitas kesehatan bagi Anda dan keluarga, maka segeralah mencari pengganti fasilitas kesehatan tersebut, misalnya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan atau asuransi kesehatan swasta. Sebab, datangnya sakit atau kecelakaan dapat terjadi sewaktu-waktu dan kita harus siap untuk menanggung biaya pemulihan kesehatan. Jika dana tersedia sangat terbatas, minimal milikilah JKN. Jika masih ada anggaran untuk membeli asuransi kesehatan swasta, minimal milikilah asuransi kesehatan murni dengan masa pertanggungan satu tahun.

Kebutuhan Dana Jangka Pendek

Buatlah daftar kebutuhan dana jangka pendek yaitu  kebutuhan yang kurang dari dua tahun, yang sifatnya wajib, misalnya biaya masuk sekolah, premi asuransi murni, pengeluaran wajib hari raya. Cek apakah kebutuhan tersebut telah disiapkan dananya. Jika belum, maka dapat dialokasikan dari uang kompensasi tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement