Kamis 14 Jul 2016 05:05 WIB

Tips Pelesiran Aman Bagi Ibu dan Bayi

Rep: Aprilia Safitri Ramdhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bayi ikut dalam penerbangan pesawat
Foto: motherandbaby.co.uk
Bayi ikut dalam penerbangan pesawat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berpelesir menjadi hal yang sangat menyenangkan apabila dilakukan bersama keluarga. Namun, kebanyakan orang kerap mengalami kendala khususnya bagi para orang tua yang hendak bepergian bersama anaknya yang masih bayi atau balita.

Meski begitu, pergi jalan-jalan bersama anak ternyata tidak terlalu merepotkan seperti yang dibayangkan. Asalkan orang tua tahu kiat yang tepat menangani anak yang sedikit rewel, apalagi jika pelesiran menggunakan pesawat terbang.

Spesialis gizi klinik RSCM, Dr. Nurul Ratna Manikam, SpGK mengungkapkan jika hendak membawa bayi menggunakan pesawat terbang alangkah baiknya ketika landing dan take off sang bayi harus disusui.

"Tapi kadang mereka juga tidak mood menyusui, sehingga orang tua khawatir anak menjadi rewel ketika menghadapi tekanan di udara yang membuat telinga bayi sedikit sakit. Penggunaan earmof (penyumbat kuping) boleh dilakukan ketika bayi sedang tidur, atau untuk bayi yang sudah bisa makan upayakan untuk diberi camilan atau makanan saat sedang take off atau landing," katanya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dalam situasi tersebut, gerakan mengunyah berfungsi untuk mengurangi tekanan dan menutup tuba di telinga guna mencegah ketulian. Jika suasana di dalam kabin pesawat sudah stabil, upayakan pula untuk membawa mainan anak agar tekanan pada telinga mereka dapat teralihkan melalui mainannya.

Menurut Nurul, sebenarnya tidak ada batasan usia anak yang tepat untuk diajak traveling. Asalkan secara fisik sudah kuat dan mengantongi izin dari dokter, dirasa sudah bisa diajak bepergian termasuk menggunakan pesawat terbang.

Sementara itu, bagi ibu hamil yang hendak pelesiran sendiri disarankan untuk tidak bepergian menggunakan pesawat terbang apabila kandungannya memasuki trimester pertama dan ketiga. Sebab, guncangan yang dihasilkan saat dalam perjalanan berpotensi menimbulkan kontraksi pada perutnya.

"Sebenarnya tidak hanya menggunakan pesawat terbang, traveling menggunakan jalur darat juga tidak diperbolehkan. Sebab jalanan darat yang cenderung tidak rata, tidak dapat dihindari dan dapat memicu pecahnya ketuban lebih awal pada saat hamil tua dan muda," tambahnya.

Singkatnya pelesiran dapat dilakukan oleh Ibu dan anak-anak asalkan semua dipersiapkan dengan matang. Perlu ditekankan bahwa, sebaiknya memilih moda transportasi yang aman agar tidak ada gangguan yang berarti dan dapat mengganggu jalannya traveling yang sejatinya selalu menyenangkan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَشِحَّةً عَلَيْكُمْ ۖ فَاِذَا جَاۤءَ الْخَوْفُ رَاَيْتَهُمْ يَنْظُرُوْنَ اِلَيْكَ تَدُوْرُ اَعْيُنُهُمْ كَالَّذِيْ يُغْشٰى عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِۚ فَاِذَا ذَهَبَ الْخَوْفُ سَلَقُوْكُمْ بِاَلْسِنَةٍ حِدَادٍ اَشِحَّةً عَلَى الْخَيْرِۗ اُولٰۤىِٕكَ لَمْ يُؤْمِنُوْا فَاَحْبَطَ اللّٰهُ اَعْمَالَهُمْۗ وَكَانَ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرًا
mereka kikir terhadapmu. Apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka kikir untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapus amalnya. Dan yang demikian itu mudah bagi Allah.

(QS. Al-Ahzab ayat 19)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement