Mempersiapkan masa depan anak sudah menjadi kewajiban orangtua, termasuk Anda tentunya. Salah satunya merencanakan dana pendidikan anak sejak dini, baik dalam bentuk tabungan pendidikan maupun asuransi pendidikan.
Tahu sendiri lah, biaya sekolah atau pendidikan meningkat setiap tahun. Mahalnya bikin kepala 7 keliling, baik itu tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA, apalagi kuliah. Jika tidak dipersiapkan sedari sekarang, orangtua bisa kelimpungan ketika kebutuhan itu datang.
Dana pendidikan dapat Anda persiapkan melalui produk asuransi pendidikan, selain tabungan pendidikan. Jelas keduanya berbeda, tapi saat ini para orangtua mulai melirik asuransi pendidikan bagi masa depan buah hatinya.
Jika Anda berniat membeli atau mengajukan produk tersebut, pastikan Anda memahami betul asuransi pendidikan anak secara detail, termasuk risiko-risikonya. Hal ini penting, mengingat tujuan membeli asuransi pendidikan berkaitan dengan rencana pendidikan anak di masa yang akan datang.
Jangan sampai rencana pendidikan tersebut terganggu hanya karena Anda membeli produk asuransi pendidikan yang tidak tepat. Melakukan persiapan yang kurang baik. Untuk itu, mari kita ulas beberapa risiko asuransi pendidikan yang dapat menjadi pertimbangan Anda sebelum membeli atau mengajukannya:
Baca Juga: Menghitung Biaya Sekolah Anak dan Pilih Tabungan Pendidikan yang Tepat
1. Asuransi pendidikan bukan tabungan
Asuransi pendidikan bukan tabungan
Ingat, ketika membeli produk asuransi, makan akan dikenakan premi tetap setiap bulan. Mirip tabungan rencana dalam kurun waktu tertentu ya. Tapi jangan salah, asuransi pendidikan bukan tabungan pendidikan. Umumnya, asuransi pendidikan ini merupakan asuransi unit link yang menyertakan investasi di dalamnya.
Cara kerjanya, dana Anda yang terkumpul akan diinvestasikan oleh perusahaan asuransi ke berbagai instrumen atau portofolio investasi yang menurut mereka tepat dan menguntungkan.
Anda bisa mendapatkan manfaat atau keuntungan dari perputaran dana tersebut. Keuntungan ini masuk dalam benefit asuransi pendidikan. Akan tetapi, perlu Anda ketahui, namanya investasi pasti ada risikonya. Risiko kehilangan atau kerugian sebagian, bahkan seluruh dana asuransi Anda. Jadi, pahami hal ini dengan baik ya, moms.
2. Banyak potongan biaya
Banyak potongan biaya
Saat Anda menyetor premi asuransi pendidikan secara rutin setiap bulan, Anda pasti akan beranggapan bila total dana yang terkumpul sebanyak yang Anda setorkan. Mungkin juga mengira dananya akan jauh lebih besar mengingat ada kegiatan investasi di dalamnya.
Tapi jangan salah, banyak nasabah asuransi pendidikan justru mengeluhkan hal ini. Di mana jumlah bisa jauh lebih kecil dari premi atau dana yang sudah Anda setorkan selama ini. Faktanya, tidak seluruh dana premi Anda diputar oleh perusahaan asuransi.
Biasanya selama 5 tahun pertama, premi ini akan dipotong dengan aneka fee ataupun biaya. Jumlah potongan ini cukup besar, sehingga dana yang diinvestasikan tidak terlalu banyak. Jadi jangan heran, bila beberapa tahun setelah membeli asuransi pendidikan, dana yang terkumpul akan jauh lebih kecil dari total setoran premi Anda.
3. Jangka waktu pembayaran premi lebih panjang dari perjanjian
Jangka waktu pembayaran premi lebih panjang dari perjanjian
Tenor atau jangka waktu pembayaran premi yang singkat sering kali dijadikan sebagai nilai jual asuransi pendidikan oleh para agen asuransi. Namun setelah membeli, Anda harus membayar premi dengan tenor lebih panjang.
Hal ini sangat mungkin terjadi, sebab investasi akan selalu memiliki risiko. Jika investasi tidak menguntungkan, maka masa pembayaran premi Anda tentu harus berjalan lebih panjang dari perkiraan.
Baca Juga: Tabungan Pendidikan VS Asuransi Pendidikan, Mana yang Lebih Unggul?
4. Salah memilih instrumen investasi
Salah memilih instrumen investasi
Saat Anda menggantungkan dana pendidikan anak pada asuransi pendidikan, Anda pasti berharap bisa mendapatkan keuntungan dari investasi yang dilakukan perusahaan asuransi. Tapi balik lagi, tak ada seorangpun yang dapat menjamin apakah investasi ini berjalan dengan sukses.
Bisa saja perusahaan asuransi salah memilih instrumen investasi. Kinerja portofolio tersebut memburuk, sehingga bukannya keuntungan yang diperoleh, malah kerugian atau kehilangan sejumlah dana. Kondisi tersebut pasti akan berdampak ke dana yang sudah Anda tanamkan di asuransi pendidikan.
5. Tidak membaca dan memahami polis dengan baik
Tidak membaca dan memahami polis dengan baik
Membeli produk asuransi pendidikan, berarti Anda sedang merencanakan sesuatu yang penting untuk masa depan anak. Namun keinginan tersebut bisa saja tidak tercapai, bila Anda tidak membaca dan memahami dengan baik seluruh isi polis asuransi sejak awal.
Polis asuransi merupakan dokumen legal yang berisi berbagai aturan dan hal lainnya terkait dengan produk asuransi pendidikan yang Anda beli. Penting bagi Anda untuk memahami setiap detailnya dengan benar, sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli.
Pahami Risikonya Sejak Awal dan Pilih Produk yang Tepat
Mengajukan atau membeli asuransi pendidikan merupakan salah satu cara orangtua merencanakan dana pendidikan anak. Namun jangan asal beli tanpa mencari tahu terlebih dulu mengenai seluk beluk asuransi pendidikan.
Apalagi menyangkut risikonya, karena ini bukan produk tabungan yang lebih aman dengan risiko hanya tergerus inflasi. Jika Anda memahami risikonya sedari awal, kemudian memilih produk asuransi pendidikan yang tepat, kelak Anda bisa mendapatkan manfaat atau keuntungannya secara maksimal.
Baca Juga: Pusing Mau Bayar Biaya Pendidikan Anak? Pinjam KTA Saja