Kamis 29 Aug 2019 15:27 WIB

Joglosemar, Pariwisata Super Prioritas yang Terintegrasi

Pengembangan pariwisata Joglosemar dikucurkan anggaran khusus.

Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur menjadi salah satu lokasi yang masuk dalam kawasan pariwisata Joglosemar
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur menjadi salah satu lokasi yang masuk dalam kawasan pariwisata Joglosemar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya memastikan pengembangan kawasan pariwisata Joglosemar (Jogja, Solo, dan Semarang) yang telah ditetapkan sebagai destinasi super prioritas terintegrasi dengan baik dalam Rencana Induk Pariwisata Terintegrasi atau Integrated Tourism Master Plan (ITMP).

“Rekan-rekan dari Dinas Pariwisata, baik DIY dan Jateng harus memberi usulan ke ITMP tersebut. Sehingga seluruh kebutuhan yang ada di ITMP bisa diakomodasi. Seperti infrastruktur, utilitas dasar, ada destinasi atraksi, ada akomodasi atau semacam badan otoritas terintegrasi," kata Menpar Arief Yahya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Menpar Arief Yahya saat melakukan rapat koordinasi di Manohara Resort Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, mengintruksikan Ketua Tim ITMP agar memperkuat koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Pusat dalam pengembangan kawasan pariwisata di Joglosemar.

Dia juga mengatakan penetapan sebagai destinasi super prioritas Joglosemar yang di dalamnya ada Borobudur itu diikuti dengan pengucuran anggaran khusus bagi pengembangan wilayah tersebut.

Besarnya anggaran untuk pembenahan infrastruktur dan utilitas dasar Joglosemar itu Rp2,1 triliun atau dinaikkan sebesar tujuh kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp300 miliar.

“Tahun lalu anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk infrastruktur pariwisata sebesar Rp300 miliar. Sekarang dinaikkan jadi tujuh kali lipat dan itu harus dimanfaatkan betul untuk rekan-rekan daerah,” katanya.

Menpar Arief Yahya juga menuturkan dengan anggaran tersebut pihaknya meminta para kepala daerah di kawasan Joglosemar segera berkoordinasi, untuk memetakan dan membenahi infrastruktur dan utilitas dasar pendukung pariwisata daerahnya masing masing.

“Nanti walikota, bupati di kawasan Joglosemar bisa berkoordinasi soal infrastruktur apa yang dibutuhkan dengan Badan Otorita Borobudur," ujar Menpar Arief Yahya.

Tujuannya semua infrastruktur dan utilitas dasar, seperti jalan, bandara, dermaga air, dan listrik di Joglosemar harus tuntas selambat-lambatnya 2020.

“Jadi tahun depan infrastruktur dan utilitas dasar Joglosemar harus selesai, termasuk Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) sudah rampung," ujar Menpar Arief Yahya.

Sebelumnya Menpar Arief menjelaskan, problem utama di Yogyakarta adalah permintaan dari penumpang yang besar mencapai 8,4 juta per tahun, sedangkan kapasitas bandara tergolong kecil hanya dapat menampung 1,8 juta penumpang.

“Sementara load factornya 8,4 juta penumpang, sehingga kalau bandara sudah 100 persen. Saya optimistis akan tercapai 2 juta wisman,” kata Menpar Arief.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement