REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Tiga objek wisata alam di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, yaitu Taman Nasional Sembilang, Kampung Nelayan Sungsang, dan Danau Biru Banyuasin layak menjadi destinasi unggulan daerah. Bupati Banyuasin Askolani di Pangkalan Balai, Rabu (4/9), mengatakan, saat ini Pemkab Banyuasin sedang membuat peta jalan pengembangan tiga destinasi wisata tersebut.
"Sektor pariwisata sangat menjanjikan untuk menyejahterakan rakyat karena memiliki dampak multi yang luar biasa," kata Askolani.
Jika hanya mengandalkan APBD, menurut Askolani, rencana kerja ini bakal terkendala mengingat dana sangat terbatas. Banyuasin berencana menggandeng banyak pihak, seperti pembenahan infrastruktur Kampung Nelayan Sungsang di Kecamatan Banyuasin II bekerja sama dengan Sinar Mas Grup.
Kemudian, ahli dari Universitas Trisakti Jakarta untuk pembuatan masterplan. Pemkab juga akan menggaet lembaga dorong internasional bidang pariwisata, kebudayaan dan lingkungan hidup terkait rencana ini.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuasin Erwin Ibrahim menambahkan bahwa masterplan Kampung Nelayan Sungsang tersebut sudah meluas hingga ke lima desa dari semula hanya satu desa. "Kajian ini sudah dilakukan pada 2019, dengan harapan pada 2020 sudah realisasi," kata dia.
Lima Desa Sungsang ini memiliki daya tarik tersendiri karena berada di tempat berdirinya perkampungan nelayan tertua di Sumatera Bagian Selatan. Lokasinya yang berada di kawasan pesisir membuat para wisatawan dapat menyaksikan sendiri proses penangkapan dan pembudidayaan ikan, pengelolaan produk perikanan dan hutan mangrove.
Sebelumnya sebanyak 120 turis mancanegara berkunjung ke kampung nelayan ini menumpang Kapal Pesiar Coral Adventure pada 26 April lalu. Menurut Erwin, jika lokasi ini menjadi destinasi wisata maka Banyuasin dapat mendongrak kesejahteraan masyarakat mengingat akan muncul sektor perekonomian baru.
Hal ini merujuk pada Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang dalam 8 tahun mampu menurunkan tingkat kemiskinan dari 20,9 persen menjadi 7,8 persen berkat pengembangan sektor pariwisata. "Kami juga sudah merencanakan 'homestay' yang menggunakan rumah warga di sini untuk mendukung wisata alam Banyuasin ini," kata dia.