REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak 2015 lalu, Cimahi Techno Park (CTP) sudah mulai didesain. Lahan seluas 5.627 meter persegi yang terletak di Jalan Baros, Cimahi, Jawa Barat dipilih sebagai lokasi yang strategis.
Kemudian, pada 2016 pembangunan fisik dimulai. Anggaran yang digunakan mencapai Rp 32 miliar. Soft launcing taman ini pun sudah dilakukan pada Oktober 2016 dan digunakan pada Maret 2017.
Namun, CTP mulai diresmikan, Selasa (25/9) lalu. Kehadiran CTP tersebut diharapkan bisa mendongkrak perekonomian Kota Cimahi.
Jumlah pegiat techno park yang ada saat ini sebanyak 21 kelompok. Mereka banyak membuat start up (aplikasi digital).
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir yang meresmikan langsung CTP tersebut mengatakan, CTP merupakan satu dari 100 techno park yang akan dibangun di Indonesia. Techno park merupakan tempat wisata dengan memadukan industri animasi dan pangan olahan.
"Ini menjadi sangat bagus tidak hanya Technopark di Cimahi bidang animasi. Perlu lagi technopark di tempat lain bidang kesehatan, manufaktur yang akan menumbuhkan ekonomi kreatif," ujar Nasir.
Ia pun menjelaskan meski techno park di Cimah sudah bagus. Namun dirinya mengatakan tidak semua techno park harus mesti mature atau dewasa. Lebih dari itu, dirinya berharap techno park bisa berkembang secara berkelanjutan.
"Kalau sudah mature, maka harus sustainabilty. Sustainability itu dukungan pemerintah harus ada, akademis dan peneliti harus ada. Industri harus melihat ke pasar. Jangan sampai berkreasi sendiri tanpa melihat pasar nanti mati suri," katanya.