Rabu 22 Jan 2020 14:23 WIB

Candi Setyaki di Kawasan Dieng akan Direhab

Candi Setyaki mengalami ambles.

Obyek wisata Dieng.
Foto: Antara
Obyek wisata Dieng.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah segera merehabilitasi Candi Setyaki di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara. Ketua Unit Candi Dieng BPCB Jateng Eri Budiarto mengatakan Candi Setyaki mengalami ambles.

"Berapa bagian pecah dan ambles ke bawah sehingga akan kami rehabilitasi, akan kami bongkar total, kami lakukan perbaikan, dan kami susun kembali," katanya, Rabu (22/1).

Baca Juga

Ia mengatakan rehabilitasi terhadap Candi Setyaki ditargetkan paling cepat mulai dilaksanakan pada awal Maret atau selambat-lambatnya pada awal April 2020. Menurut dia, kegiatan rehabilitasi tersebut dilaksanakan selama dua tahun dan pada tahun pertama untuk menyelesaikan selasar Candi Setyaki.

"Tahun 2021 ditargetkan selesai sampai ada atapnya. Kemarin atap tidak bisa kami pasang karena ada lapisan yang belum ketemu," katanya.

Menurut dia, pihaknya telah melakukan pencarian terhadap lapisan tersebut dan saat sekarang sudah ditemukan. Dengan demikian, kata dia, Candi Setyaki setelah menjalani rehabilitasi bisa utuh sampai ke atap.

Penataan lingkungan sekitar Candi Setyaki pertama kali dilakukan pada 2004. Saat itu yang dilakukan bertujuan untuk menampakkan bagian kaki candi yang terpendam di dalam tanah.

Upaya pemugaran kemudian dilakukan pada tahun 2008. Pada tahun tersebut dilakukan pembongkaran bangunan candi dan pemugaran kembali hingga bagian kaki candi dan tubuh I.

Setelah kegiatan tersebut kemudian dilakukan upaya pencarian dan susunan percobaan bagian tubuh. Hasil dari kegiatan tersebut menjadi dasar kegiatan pemugaran bagian tubuh candi Setyaki pada tahun 2010. Selanjutnya, pada 2013 kembali dilaksanakan penataan lingkungan di Candi Setyaki guna menjaga kelestarian candi tersebut.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement