Ahad 29 Jul 2018 23:38 WIB

Pemain Layangan Internasional Takjub Keindahan Alam Natuna

Alam yang indah dengan masyarakatnya yang ramah memberi kesan yang menyenangkan

Red: Hazliansyah
Wisatawan menikmati layang-layang yang diterbangkan di ajang Festival Layang-Layang Internasional 2018 di Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau
Foto: ist/Kemenpar
Wisatawan menikmati layang-layang yang diterbangkan di ajang Festival Layang-Layang Internasional 2018 di Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau

REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA, KEPULAUAN RIAU -- Sejumlah wisatawan mancanegara yang merupakan peserta di ajang festival layang-layang internasional "Fun Touristic Festival 2018" terkesima dengan potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Natuna. Alam yang indah dengan masyarakatnya yang ramah memberi kesan yang menyenangkan bagi mereka.

Frederique, peserta layang-layang dari Prancis misalnya. Setiap tahun ia keliling ke sejumlah negara seperti Malaysia, Singapura dan Indonesia untuk mengikuti festival layang-layang. Namun baru kali ini ia memiliki kesempatan menerbangkan layangan di langit Natuna.

"Tempatnya indah, mengesankan. Natuna memiliki laut yang bersih, pantai yang indah dan masyarakatnya juga sangat menyenangkan," ujar Frederique, Ahad (29/7), di Hanggar Barat Lanud Raden Sadjad (RNA), Ranai, Natuna.

Ia menyebut beberapa destinasi di Natuna. Seperti Alif Stone Park, Pulau Senua, Pantai Batu Kasah, Batu Sindu dan lainnya.

Kali ini Frederique membawa enam jenis layangan dengan bentuk berbagai karakter dari film animasi. Ia sangat menantikan momen menerbangan layangan bersama-sama dengan masyarakat.

"Hal yang menarik dari layangan adalah bisa menerbangkan bersama-sama dengan banyak orang dari beda negara, agama dan masyarakat lokal. Hal ini yang menarik dan saya sangat menantikannya di Natuna," ujarnya.

Festival layang-layang internasional yang menjadi bagian dari acara "Fun Touristic Festival 2018" diikuti 17 peserta dari tujuh negara. Selain Prancis, festival ini juga diikuti peserta dari Australia, Jerman, Malaysia, Swiss, Belanda dan Singapura.

Masing-masing peserta membawa layangan terbaiknya dan diterbangkan bersama-sama. Langit Natuna yang cerah pun jadi berwarna. Tak hanya peserta dari luar negeri, festival ini juga ikut dimeriahkan dengan layang-layang tradisional.

Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti menjelaskan, festival layang-layang ini menjadi salah satu upaya Pemkab dalam mempromosikan pariwisata. Hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat, di mana pariwisata menjadi salah satu sektor yang harus dikembangkan.

"Kenapa kita pilih layang-layang, karena bisa dinikmati semua lapisan masyarakat dari anak kecil, remaja hingga dewasa. Layang-layang juga memiliki berbagai bentuk, mulai dari tradisional dan modern," ujar Ngesti dalam pernyataanya.

Dengan pelaksanaan acara yang didukung Kementerian Pariwisata ini, diharapkan akan berdampak positif bagi pariwisata Natuna. Para peserta juga bisa memberikan informasi atau pengalaman yang mereka dapat selama berada di Natuna.

"Sejalan dengan itu kami juga akan terus menyempurnakan unsur atraksi, aksesibilitas dan amenitas dari Natuna. Jarak kami dekat dengan Singapura dan Malaysia, sehingga bisa menjadi peluang dalam menarik wisatawan," ujarnya.

Selain itu, yang lebih penting, penyelenggaraan event berskala internasional dapat memberikan dampak langsung terhadap masyarakat secara ekonomi.

"Turis mancanegara ini bisa menikmati kuliner lokal kita dan berbagai suguhan yang dihadirkan masyarakat," ujar Ngesti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement