REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dalam beberapa tahun ke depan industri bisnis gaya hidup akan terus berkembang pesat. Faktor kebutuhan masyarakat yang tidak ada habisnya juga bertambahnya kelas menengah di Indonesia menjadi penyebabnya.
Dalam bisnis, persaingan sudah menjadi hal yang biasa. IKEA, salah satu brand gaya hidup dari Swedia baru saja membuka tokonya di Alam Sutera Serpong, Tangerang.
Menurut Public Relations IKEA Indonesia, Ririn Basuki, IKEA sangat terbuka dan mendukung dengan pertumbuhan industri-industri lain. Karena, antara satu industri dengan industri lainnya dapat saling melengkapi dan mengisi kekosongan yang ada di pasaran.
“Kita tidak pernah menganggap industri lain sebagai kompetitor, justru mereka sebagai mitra untuk saling melengkapi dan kita senang apabila produk-produk kami menjadi inspirasi bagi kemajuan industri produk rumah di Indonesia,” kata Ririn, kemarin (18/12).
Sementara itu, Head of Communications L’Oreal Indonesia, Melanie Masriel juga memiliki pandangan yang sama. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia kelas menengah semakin tumbuh dengan baik. Sehingga, kebanyakan masyarkat Indonesia mulai mengikuti perkembangan tren yang terjadi di dunia, terutama dalam kosmetik.
Menurut Melanie, kebutuhan perawatan kulit masyarakat Indonesia berbeda dengan masyarakat negara lain. Makanan yang beragam, cuaca, dan kemajemukan penduduknya menjadikan faktor pembeda. Dengan demikian, industri kosmetik harus terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen namun tidak meninggalkan tren yang berkembang di dunia global.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan masyarakat terhadap kosmetik akan terus meningkat untuk menunjang penampilan. Apalagi, saat ini kaum pria juga mulai peduli untuk merawat kebersihan kulitnya dengan menggunakan skin care. Melanie mengatakan, pangsa pasar yang besar ini memuat perkembangan industri kosmetik semakin berkembang ke arah positif.
Menurutnya, pertumbuhan market share di industri kosmetik pada tahun ini memang agak menurun ketimbang tahun lalu. Pada 2013, market share industri kosmetik mencapai 12 persen, namun pada tahun ini hanya mencapai di bawah 10 persen. Salah satu faktornya yakni karena adanya krisis ekonomi global.
“Tahun depan pertumbuhannya akan positif dan ada sedikit perubahan,” ujar Melanie.
Melanie menambahkan, saat ini konsumen Indonesia semakin cermat dan cerdik dalam memilih produk untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sementara itu, tren kosmetik ke depan masyarakat akan lebih memilih produk yang multifungsi, misalnya saja BB Cream yang menggabungkan moisturizer, uv protection, dan foundation. Masyarakat akan melihat produk yang praktis namun memiliki banyak fungsi.