Rabu 08 Apr 2015 16:02 WIB

Raih Kebahagiaan dengan Berhenti Melakukan Ini

Rep: MG ROL 33/ Red: Indira Rezkisari
Komposisi kebahagiaan sebagian besar ditentukan oleh usaha tiap pribadi untuk mencapainya.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Komposisi kebahagiaan sebagian besar ditentukan oleh usaha tiap pribadi untuk mencapainya.

REPUBLIKA.CO.ID, Kebahagiaan memang sesuatu yang selalu dicari. Namun, untuk merasa dan mendapatkan kebahagiaan tidaklah mudah. Banyak yang harus dilakukan seseorang untuk mendapatkan kebahagiaan.

Profesor psikologi dari California University Sonja Lyubomirsky mengatakan kebahagiaan bukan didapat dari duduk-duduk saja. "Mereka harus berusaha untuk sesuatu yang bermakna secara pribadi. Apakah itu belajar bahasa baru, pelatihan atau belajar menggenai pekerjaan mereka, ataupun membesarkan anak dengan baik," ungkap Sonja, seperti dikutip dari CNN, Rabu (8/4).

Sonja memperkirakan bahwa kebahagiaan masyarakat ditentukan oleh gen mereka, sekitar 10 persen dapat dikaitkan dengan perbedaan dalam keadaan hidup atau situasi tertentu. Sedang 40 persen dari kebahagiaan terkait dengan diri masing-masing.

Sonja memberikan beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mendapatkan kebahagiaan. Mungkin Anda dapat memilih salah atau mencoba salah satunya.

Stop bermedia sosial

Timothy Bono, Asisten Dekan dan Dosen Psikologi di Washington University mengatakan, media sosial seperti facebook dan media sosial lainnya membuat kita akan kurang bersosialisasi dengan orang-orang sekitar, dan akan membuat diri Anda merasa rendah diri serta Anda akan merasa diri Anda lebih buruk.

Kurangi membuka email

Orang-orang yang memeriksa email setiap waktu akan merasa lebih stres dibandingkan dengan mereka yang jarang memeriksa email mereka. "Orang-orang merasa sulit untuk menahan godaan memeriksa email, namun menolak godaan ini mengurangi stres mereka," kata Kostadin Kushlev, penulis utama studi tersebut dan Ph.D. di University of British Columbia Departemen Psikologi, dalam sebuah pernyataan.

Fokus pada waktu, bukan uang

Meskipun orang biasanya berfokus pada uang, profesor pemasaran Cassie Mogilner telah menemukan bahwa fokus pada waktu sering membantu orang menyadari bahwa waktu adalah sumber daya yang berharga. Pengetahuan yang akan membantu mereka menjadi lebih disengaja dalam cara mereka menghabiskan.

"Hal ini menyebabkan orang untuk menghabiskan waktu mereka dengan cara yang lebih memuaskan dan yang membuat mereka bahagia, seperti menghubungkan dengan orang-orang dalam kehidupan mereka," kata Mogilner, asisten profesor pemasaran di University of Pennsylvania Wharton School.

Hilangkan diri Anda dalam kegiatan

Kehilangan diri Anda karena melakukan sesuatu yang menyenangkan seperti berolahraga, berkebun, belajar alat musik, atau memasak kue akan meningkatkan kesempatan Anda untuk lebih bahagia.

Kegagalan merangkul

Banyak istilah yang mengatakan bahwa kegagalan adalah guru yang terbaik. Hal tersebut memang benar. Orang yang sukses sering gagal sebelum mereka berhasil. Sukses membutuhkan pengalaman dan pelajaran. Cara untuk memperoleh pengalaman dengan cara terbaik adalah dengan belajar dari kegagalan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement