REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Novel "Ayat-Ayat Cinta" yang ditulis Habiburrahman El-Shirazy menggebrak perhatian khalayak dan sampai saat ini (lebih 10 tahun) masih bertengger sebagai salah satu novel Indonesia terlaris.
Apa sebetulnya rahasia sukses novel yang ditulis oleh novelis lulusan Al-Azhar University Kairo, Mesir itu? Setidaknya ada 11 rahasia yang membuat novel “Ayat-Ayat Cinta” (AAC) sukses dan menjadikan penulisnya sebagai miliarder.
Pertama, Orisinalitas. Kekuatan pertama novel Ayat-Ayat Cinta (AAC) terletak pada orisinalitasnya. Novel ini menampilkan sesuatu yang baru dan asli, baik dari segi latar belakang cerita maupun latar belakang tempatnya.
Kekuatan kedua novel AAC terletak pada deskripsinya yang sangat rinci atau detil. Membaca novel ini pembaca, khususnya orang Indonesia maupun orang-orang non-Mesir yang belum pernah pergi ke Mesir seakan-akan menyaksikan sendiri eksotisme negeri Mesir lengkap dengan budaya dan karakteristik masyarakatnya.
Sedangkan bagi mereka yang pernah tinggal di Mesir, novel ini seakan-akan mengingatkan mereka kembali akan romantisme dan kerinduan pada negeri yang dijuluki ‘’Negeri Seribu Menara’’ ini.
Membaca novel ini pun kita seakan-akan bisa merasakan bagaimana gemuruh perasaan cinta, sedih, cemburu bahkan marahnya para tokohnya – Fahri, Aisha, Noura, Nurul, dan Maria.
Pembaca laki-laki banyak yang mempersonifikasikan dirinya menjadi Fahri. Sedangkan pembaca wanita mungkin lebih senang mempersonifikasikan dirinya menjadi Aisha atau Nurul. Detil yang ditampilkan dalam novel AAC menunjukkan penulisnya sangat menguasai cerita yang dia tulis.