Kamis 25 Feb 2016 10:18 WIB

Seberapa Aman Makanan 3D yang Dicetak Mesin?

Rep: c34/ Red: Andi Nur Aminah
Printer 3D untuk makanan
Foto: Safebee
Printer 3D untuk makanan

REPUBLIKA.CO.ID, Teknologi telah memungkinkan adanya mesin canggih printer tiga dimensi yang bisa membuat makanan tanpa harus memasaknya. Namun, apakah makanan yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi?

Pada Consumer Electronics Show di Las Vegas tahun lalu, salah satu perusahaan memperkenalkan printer 3D yang bisa membuat pizza dan kue dalam sekejap. Hasil makanan yang 'dicetak' memang bisa dimakan dan terbuat dari bahan-bahan makanan pada umumnya.

Paul Bates, insinyur pemimpin pengembangan di UL dan ahli cetak 3D, mengatakan bahwa keamanan makanan bergantung pada perangkat yang digunakan. Karena itu, membersihkan mesin secara berkala adalah hal utama untuk menghindarkan risiko kesehatan atau kontaminasi bakteri.

Bates mengatakan, jika perangkat yang dimiliki sudah dibersihkan sesuai dengan petunjuk pabrik, makanan yang dicetak tentu aman-aman saja. Ia menambahkan, tentu saja memilih bahan makanan yang higienis serta memasaknya dalam suhu yang tepat harus dilakukan. "Jika mengikuti prosedur yang tepat untuk membersihkan dan mempersiapkan mesin, produksi makanan dengan cara ini aman dan bisa meminimalisir limbah makanan," ujarnya dilansir Safebee.

Terkini, sejumlah perusahaan di Amerika Serikat dan pemerintah setempat juga mempertimbangkan penggunaan lebih jauh printer makanan 3D. Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), misalnya, menyatakan tertarik untuk investasi printer makanan 3D dan berencana menggunakannya di ruang angkasa.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement