REPUBLIKA.CO.ID, Teknologi telah memungkinkan adanya mesin canggih printer tiga dimensi yang bisa membuat makanan tanpa harus memasaknya. Namun, apakah makanan yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi?
Pada Consumer Electronics Show di Las Vegas tahun lalu, salah satu perusahaan memperkenalkan printer 3D yang bisa membuat pizza dan kue dalam sekejap. Hasil makanan yang 'dicetak' memang bisa dimakan dan terbuat dari bahan-bahan makanan pada umumnya.
Paul Bates, insinyur pemimpin pengembangan di UL dan ahli cetak 3D, mengatakan bahwa keamanan makanan bergantung pada perangkat yang digunakan. Karena itu, membersihkan mesin secara berkala adalah hal utama untuk menghindarkan risiko kesehatan atau kontaminasi bakteri.
Bates mengatakan, jika perangkat yang dimiliki sudah dibersihkan sesuai dengan petunjuk pabrik, makanan yang dicetak tentu aman-aman saja. Ia menambahkan, tentu saja memilih bahan makanan yang higienis serta memasaknya dalam suhu yang tepat harus dilakukan. "Jika mengikuti prosedur yang tepat untuk membersihkan dan mempersiapkan mesin, produksi makanan dengan cara ini aman dan bisa meminimalisir limbah makanan," ujarnya dilansir Safebee.
Terkini, sejumlah perusahaan di Amerika Serikat dan pemerintah setempat juga mempertimbangkan penggunaan lebih jauh printer makanan 3D. Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), misalnya, menyatakan tertarik untuk investasi printer makanan 3D dan berencana menggunakannya di ruang angkasa.