REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebebasan berekspresi dalam dunia maya untuk remaja memang sering kali menuai dampak kurang baik. Internet bukan menjadi tempat yang berdampak positif tapi justru malah menuai risiko negatif.
Terlebih lagi jika remaja tidak sadar bila yang dilakukan justru akan merugikan pribadinya sendiri. Maka dampak merugikan akan lebih besar dan tidak diduga sebelumnya. "Ini jadi self doxing, penyebaran informasi pribadi yang sensitif di ranah online," ujar Dhyta Caturani dari Purple Code, Ahad (28/2).
Dia melihat fenomena, banyak anak muda yang dengan mudah menaruh informasi pribadi yang seharusnya tidak mudah disebar. Biasanya, informasi yang dibagikan seperti nomor ponsel pada biodata di keterangan akun.
Menurut Dhyta, tanpa sadar dengan menaruh informasi pribadi, hal itu membuka peluang untuk orang lain melakukan kejahatan. Apalagi dengan nomer ponsel maka kejahatan seperti bullying akan bisa dilakukan secara personal. "Mungkin kalau di Twitter bisa dibantu orang lain karena yang lain juga bisa baca, tapi kalau WA (whatsapp) atau lewat pin BB (Blackberry) itu kan personal," ujar Dhyta.
(Baca Juga: Hati-Hati Saat Bermain Internet)
Sebab itu, dia meminta setiap orang terutama remaja perlu memahami privasi masing-masing di dunia maya. Tidak sembarang menaruh informasi pribadi di akun media sosial saah satu cara terbaik menghindari masalah.