Senin 27 Mar 2017 09:04 WIB

6 Kebiasaan Makan Generasi Langgas yang Buruk

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Wanita sedang makan
Foto: pexels
Wanita sedang makan

REPUBLIKA.CO.ID, Generasi milenial atau langgas, disebut juga Generasi Y adalah kelompok yang lahir antara 1980 hingga 2000. Hal paling menarik tentang kelompok umur ini adalah mereka memiliki kebiasan makan cukup mengejutkan dibanding generasi sebelumnya.

Berikut adalah kebiasaan makan Gen-Y yang buruk, dilansir dari Womanitely, Senin (27/3).

Suka makan di luar

Anak milenial biasanya sering makan di luar. Ini merupakan kabar baik bagi industri makanan dan minuman, khususnya restoran. Saat mereka tumbuh dewasa, ini menjadi kebiasaan buruk. Ketika uang mereka pas-pasan atau penghasilannya sedikit, kebiasaan sering makan di luar bisa menguras kantong. Mereka pun jarang menabung dan bekal masa depan berkurang.

Makanan cepat saji

Anak milenial jarang memperhatikan nutrisi dan gizi dari sumber makanan. Mereka suka memilih makanan yang cepat, mudah, enak, seperti makanan cepat saji.

Jarang makan buah dan sayuran

Generasi Y kurang akrab dengan kebutuhan harian buah dan sayuran. Referensi penelitian yang dilakukan Dan Witters dari Gallup’s Well-Being Index mengatakan hanya setengah dari generasi langgas yang mereka survei rutin mengonsumsi buah dan sayuran setiap hari.

Minum banyak alkohol

Konsumsi alkohol oleh anak milenial terbilangan besar. Mereka suka berpesta dan menikmati minuman beralkohol. Konsumsi berlebihan bisa menurunkan kesehatan mereka di masa tua.

Tidak menghitung kalori

Mereka makan apapun yang disukai, sehingga tak pernah menghitung kalori. Meski makan makanan organik sekalipun, mereka tetap saja mengonsumsi kalori berlebih, seperti salad yang dicampur dengan bit organik dan keju kambing, belum lagi saus krim dan almond di atasnya.

Malas memasak

Ini sejalan dengan tren generasi langgas yang suka makan di luar. Mereka malas memasak, sehingga kendali tubuh mereka tidak dapat diatur.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement