Selasa 15 Aug 2017 09:45 WIB

Tren Swafoto Buat Prosedur Liquid Nose Kebanjiran Pasien

Rep: Nora Azizah/ Red: Indira Rezkisari
Perempuan mengambil foto dirinya dengan cara swafoto alias selfie.
Foto: EPA
Perempuan mengambil foto dirinya dengan cara swafoto alias selfie.

REPUBLIKA.CO.ID, Aksi selfie atau swafoto membuat rumah sakit atau tempat 'reparasi' kecantikan kebanjiran pekerjaan. Dilansir melalui Fox News, remaja di New York, Amerika Serikat (AS), cenderung melakukan suntik liquid hidung untuk mengubah bentuknya menjadi lebih padat.

Teknik Liquid Nose tengah populer di AS. Teknik tersebut membuat hidung menjadi lebih terisi dan terlihat tinggi.

Liquid Nose sama seperti membuat contour pada tata rias. Hanya saja pengguna tak perlu melakukannya berulang kali, cukup satu kali saja. Namun biaya pengerjaannya jauh lebih murah daripada melakukan operasi plastik pada hidung. Selain itu, pengguna tak akan merasakan sakit berlebihan seperti melakukan operasi plastik.

Aplikasi Liquid Nose cukup mudah. Perawatan tersebut dilakukan dengan menyuntik sejenis hyaluronic acid di bawah kulit, tepatnya pada kulit di bagian tengah hidung. suntikan tersebut akan berpengaruh menghilangkan kesan tidak simetris pada hidung. Efeknya seperti piramida pada hidung. "Hidung menjadi lebih ramping, dan tidak lebar," ujar Dr. Melissa Doft yang berpraktek di Uppers East Side.

Proses Liquid Nose juga tergolong cukup profesional. Para ahli menyimpan rahasia data-data para pasien sehingga orang luar tidak akan mengetahui tindakan tersebut.

Dari segi biaya, Liquid Nose menghabiskan sekitar 800 hingga 1,300 dollar AS per suntikan. Angka tersebut tentu jauh dari tindakan operasi plastik. Permintaan liquid nose juga tergolong meningkat. Tiga tahun lalu Upper East Side hanya melakukan tindakan sekitar satu atau dua pasien per bulan. Saat ini jumlahnya mencapai 30 hingga 40 orang per bulan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement