Senin 27 Nov 2017 09:25 WIB

Puncak Kampanye ''95 Pesan untuk Masa Depan'' Frisian Flag

 Kampanye ''95 Pesan untuk Masa Depan'' Frisian Flag.
Foto: Frisian Flag Indonesia
Kampanye ''95 Pesan untuk Masa Depan'' Frisian Flag.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampanye "95 Pesan untuk Masa Depan" yang diselenggarakan oleh Frisian Flag Indonesia dalam rangka memperingati 95 tahun hadirnya produk tersebut di negeri ini telah tiba pada puncaknya. Dalam kampanye yang berlangsung sejak bulan Agustus 2017, Frisian Flag Indonesia mengajak keluarga Indonesia berbagi pesan kearifan masing-masing. Terkumpul lebih dari 12 ribu pesan kearifan yang dikirimkan oleh belasan ribu keluarga Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia.

Sosiolog Universitas Indonesia Paulus Wirutomo, yang telah mengulas sebagian pesan yang terkumpul sepanjang Kampanye "95 Pesan untuk Masa Depan" Frisian Flag Indonesia, memperhatikan adanya beberapa pesan yang cukup sering muncul dari keluarga-keluarga Indonesia. “Pesan tentang kebersamaan adalah pesan yang paling sering muncul. Selain itu, ada pula tentang keterbukaan, kasih sayang, kemandirian, toleransi pada perbedaan pendapat, kepercayaan, sopan santun, dan keharmonisan. Jadi, di era sosial media ini keluarga Indonesia justru semakin rindu berkumpul walaupun gawai bisa mempermudah komunikasi tanpa perlu tatap muka,” jelasnya melalui siaran pers.

Paulus menekankan bahwa pesan-pesan kearifan keluarga tersebut penting untuk membangun keluarga yang kuat dan berujung pada bangsa yang kuat. Ke depannya, pesan-pesan tersebut menurut Paulus, harus dijaga oleh seluruh anggota keluarga dan diupayakan agar terwujud. Apalagi di tengah situasi saat ini di mana banyak terjadi konflik karena banyak yang tidak bisa menerima perbedaan pandangan. "Dan konflik tersebut dipertajam dengan tutur kata yang kurang apik di berbagai sosial media. Apabila pesan kearifan benar-benar diwujudkan dan diwariskan terus menerus dalam keluarga sebagai unit terkecil masyarakat, maka konflik seperti itu dapat diredam. Kampanye Frisian Flag Indonesia tentang pesan-pesan kearifan keluarga ini merupakan suatu upaya yang patut diacungi jempol,” tuturnya.

Menambahkan penjelasan Paulus, Psikolog Keluarga Dessy Ilsanti menilai keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter individu. “Bagaimana individu berperilaku menghadapi problem di kehidupan ditentukan oleh bagaimana keluarga membentuk karakternya. Di sinilah pesan kearifan keluarga memainkan perannya sebagai norma pembimbing diri untuk selalu on the right track,” lanjutnya.

Dessy juga menekankan bahwa orang tua adalah role model terdekat dalam memberi contoh bagi anak-anaknya. Cara terbaik meneruskan pesan kearifan di dalam keluarga adalah dengan melakukannya sepenuh hati. Contohnya, orang tua mencontohkan dengan bertutur kata lembut baik kepada anak-anak, nenek dan kakek, saudara dan kerabat, bahkan kepada mereka yang bekerja membantu di rumah. Hal ini menunjukkan rasa hormat, sopan santun, selalu menghargai orang lain, dan tidak mudah berucap kasar kepada orang-orang di sekitar.

Menjelajah pesan kearifan keluarga di berbagai daerah di Indonesia adalah pengalaman menarik bagi musisi Nugie. Bersama Frisian Flag Indonesia, Nugie berpetualang mengunjungi delapan provinsi di Indonesia, bertemu dengan keluarga-keluarga di sana, bersilaturahmi dan mempelajari pesan kearifan yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Perjalanan bersama Frisian Flag ke berbagai daerah di Indonesia menurut Nugie, seperti sebuah oase yang menyegarkan. Ia mengaku terkesima mendengar bagaimana nilai-nilai kehidupan yang begitu mulia yang disampaikan orang tua masih tertanam kuat dan diteruskan oleh keluarga generasi berikutnya. Betapa nilai-nilai ini telah menjadikan kita sebagai bangsa yang besar dan berdaulat.

"Satu hal yang akan selalu saya genggam adalah bila kita ingin membangun bangsa tercinta menjadi bangsa kuat, kita harus kembali ke keluarga. Bila keluarga kita kuat, maka kuat pula bangsa ini. Mari kita pegang teguh kearifan pesan keluarga dan membangun menjadikan Indonesia bangsa yang tangguh dan berdaulat di masa depan,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement