Jumat 06 Apr 2018 19:19 WIB

Kreasi Suntiang Anne Avantie Diprotes Warga Minang

Berkreasi dengan suntiang boleh saja selama sesuai pakem budaya Minang.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Indira Rezkisari
Desainer Anne Avantie
Foto: Antara
Desainer Anne Avantie

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Belum rampung polemik syair yang dibawakan Sukmawati Soekarnoputri pada pagelaran busana karya Anne Avantie, polemik lain kembali muncul. Kali ini protes datang dari kaum perempuan Minangkabau, yang keberatan dengan kreasi Anne Avantie yang memadupadankan hiasan kepala menyerupai 'Suntiang Minangkabau' dengan kebaya.

Apalagi, rancangan kebaya yang diperagakan oleh selebritas Sophia Latjuba juga dianggap tidak memenuhi falsafah masyarakat Minangkabau, yakni 'adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah'. Falsafah yang dijadikan pegangan masyarakat Minang dalam menjalani kehidupan sehari-hari tersebut berarti 'adat berlandaskan syariah, syariah berlandaskan kitab Allah'.

Di Tanah Minang, suntiang Minangkabau yang dikenakan Sophia biasa dipakai saat prosesi adat pernikahan. Itu pun, ada pakem-pakem busana yang harus diikuti oleh perempuan yang menggunakannya, terutama berkaitan dengan fungsi busana sebagai penutup aurat.

Ketua Penasihat Bundo Kanduang Sumatra Barat, Nevi Irwan Prayitno mengaku prihatin dengan kreasi Anne Avantie tersebut. "Sebab, pakaian tradisi Minangkabau tidak boleh dicampur atau dikreasikan dengan bentuk apapun. Karena setiap busana dari Minang telah berlandaskan filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah," kata Nevi Irwan Prayitno, Jumat (6/4).

photo
Sophia Latjuba mengunggah fotonya mengenakan rancangan Anne Avantie di akun Instagramnya.

Menindaklanjuti hal ini, Nevi berencana mengajukan somasi kepada desainer bersangkutan. Menurutnya, hal ini dilakukan agar hal serupa tidak terulang dan penggunaan busana adat Minangkabau mengikuti aturan adat yang ada.

"Rencananya, somasi itu akan ditandatangani ketua Bundo Kanduang dan seluruh pembina Bundo Kandung di seluruh kabupaten/kota, termasuk Pemprov Sumbar," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Taufik Efendi juga menyayangkan kreasi busana yang ditampilkan dalam pagelaran bertajuk 'Sekarayu Sriwedari' pekan lalu. Taufik mengatakan, kreasi busana Minangkabau bisa saja dilakukan namun tidak boleh meninggalkan pakem adat termasuk pernak-pernik yang dikenakan.

"Harus menutup aurat bagi pakaian perempuannya," kata Taufik.

Ia melanjutkan, Pemprov Sumatra Barat saat ini memang sedang gencar mengampanyekan penggunaan busana adat Minangkabau. Tercatat sebanyak 200 jenis pakaian Minangkabau yang sudah terdata baik, dan ratusan lainnya masih menyusul.

Polemik soal penggunaan suntiang Minang dalam pagelaran kebaya Anne Avantie bermula dari komentar warganet. Salah satu warganet, Herlina Hasan Basri dalam akun Facebooknya mengunggah empat foto Sophia Latjuba yang mengenakan kreasi antara kebaya dengan sunting Minang. Ia menyayangkan penampilan selebritas ternama Indonesia tersebut yang dianggap menampilkan sunting Minang dengan tidak semestinya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement