Senin 30 Apr 2018 17:49 WIB

Maudy Ayunda Luncurkan Buku Pertamanya

Buku garapannya ditujukan bagi milenial yang sedang mencari jati diri.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Buku Pertama Maudy Ayunda, Dear Tomorrow di Jakarta, Senin (30/4).
Foto: Republika/Rossi Handayani
Buku Pertama Maudy Ayunda, Dear Tomorrow di Jakarta, Senin (30/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Maudy Ayunda mengeluarkan buku pertamanya, Dear Tomorrow. Buku yang sudah terbit sejak 26 April 2018 itu diperuntukkan bagi generasi millenial. Uniknya buku pertamanya itu bisa dibaca dari bagian mana saja, dari tengah atau belakang tak harus dari depan.

"Ini adalah buku pertama yang menunjukkan siapa diri saya. Para milenial dapat mulai baca dari mana saja, tidak harus ikut dari awal. Cocok untuk anak-anak muda, yang masih banyak kebingungan mencari jati diri," kata artis sekaligus musisi kelahiran 1994 ini di Jakarta, Senin (30/4).

Buku ini memaparkan tentang bagaimana Maudy memaknai hidup, cinta, dan meraih mimpi. Gagasan-gagasan tersebut dipaparkan secara ringan dan mudah dimengerti, tetapi memiliki makna yang dalam.

Dear Tomorrow merupakan tipikal buku yang bisa diletakkan di samping tempat tidur, dapat dibaca sebelum tidur, ataupun sesaat setelah bangun tidur. Sebuah buku yang diharapkan mampu menyebarkan semangat positif, dan membuat pembacanya tersenyum.

Untuk ide awal, Maudy ingin menuliskan buku yang bisa menjadi inspirasi. Tapi menurutnya, ia belum merasa cukup pengalaman untuk membuat buku yang seperti panduan hidup. Kemudian akhirnya, Maudy menulis buku seperti layaknya refleksi diri. Kapasitas buku ini disesuaikan dengan target pembaca yang juga berasal dari kalangan anak muda.

Pada awalnya, Maudy memulai untuk mengumpulkan hal-hal yang ia senangi seperti esai, puisi, foto dan bahkan playlist. Maudy juga ingin menuliskan buku Dear Tomorrow seperti layaknya ingin mengingatkan dirinya sendiri, maka dari itu ada tambahan "notes to my future self" di bawah judul. Buku berisikan hal-hal yang sudah Maudy pelajari dan ingin Maudy ingat ke depannya.

"Saya puas dengan buku ini, karena segala hal tentang buku, konten, estetika, aku banget. Saya pikir ini awal yang bagus untuk menggambarkan saya," ungkap Maudy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement