REPUBLIKA.CO.ID, TANGSEL -- Penyair dan cerpenis muda mendominasi karya-karya sastra unggulan (puisi dan cerpen) yang terpilih sebagai nomine Penghargaan Sastra Litera 2018. Nama-nama mereka telah diumumkan dalam acara Tadarus Puisi dan Tausiah Sastra di Griya Litera, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Sabtu (2/6).
“Para nomine tahun ini umumnya penyair dan cerpenis muda,” kata Ketua Dewan Juri, Mustafa Ismail dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (5/6). “Karya-karya mereka umumnya bagus dan segar,” tambahnya.
Dewan juri yang terdiri dari Iwan Kurniawan (redaktur sastra Koran Tempo), Mustafa Ismail (direktur penerbit Imaji), dan Mahrus Prihany (redaktur pelaksana portal sastra Litera) telah memilih 20 puisi dan 12 cerpen unggulan untuk dibukukan. Dari karya-karya unggulan tersebut akan dipilih satu puisi terbaik dan satu cerpen terbaik untuk meraih Penghargaan Sastra Litera 2018. Selain itu, juga akan dipilih tiga karya umggulan untuk masing-masing kategori.
Puisi dan cerpen unggulan tersebut dipilih dari sekitar 300 karya yang ditayangkan di portal sastra Litera dalam rentang waktu 1 tahun (Januari – Desember 2017). Karya-karya terbaik tersebut akan mendapatkan hadiah uang tunai, trofi, dan piagam penghargaan.
“Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah akan dilakukan pada 27 Juli 2018 di aula Resto Kampung Anggrek, Serpong. Para pemenang akan diundang,” tambah Mustafa. “Acara penyerahan penghargaan akan diwarnai pentas sastra dan diskusi sastra,” ujarnya.
Tradisi tahunan
Menurut pemimpin redaksi Portal Sastra Litera (www.litera.co.id) Ahmadun Yosi Herfanda, penghargaan sastra tersebut merupakan tradisi tahunan yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation.
Tujuannya adalah untuk mendorong kreativitas dan meningkatkan kualitas karya sastra yang ditayangkan di portal atau media daring (online). “Juga untuk membudayakan tradisi seleksi karya yang baik di media sastra daring,” katanya.
Selain pengumuman nomine Penghargaan Sastra Litera, acara ditandai dengan Tausiah Sastra oleh ustad yang juga cerpenis, Humam S. Chudori, pembacaan puisi-puisi religius, dan pembacaan ayat suci Alquran, serta buka bersama.
Tampil membaca puisi, antara lain, Asrizal Nur, Heryus Saputra, Teguh Wijaya, Yusuf Susilo Hartono, Iman Sembada, Willy Ana, Ace Sumanta, Iwan Kurniawan, Pilo Polly, Zham Sastera, dan beberapa aktivis Forum Lingkar Pena (FLP) Ciputat.
NOMINE ANUGERAH LITERA 2018
PUISI:
1. Alex R. Nainggolan (Longitude, Lattitude)
2. Armen S. Doang (Palung Ingatan)
3. Eddy Pranata PNP (Mematangkan Gemericik Usia)
4. Eddy Pranata PNP (Menghilirkan Sesayat Sunyi)
5. Fitriawan Nur Indrianto (Hamburg yang Kau Kirim Kepadaku)
6. Fitriawan Nur Indrianto (Bawalah Aku Pulang ke Minangkabau)
7. Iman Sembada (Ruang Belakang)
8. Irma Agryanti (Dalam Kobaran Api)
9. Irma Agryanti (Sebelum Malam ke Empat Puluh Empat)
10. Kim Al Ghozali AM (Rimba)
11. Kim Al Ghozali AM (Angin Pertama)
12. Raedu Basha (Jalan Lora)
13. Setia Naka Andrian (Kampung Kita)
14. Setia Naka Andrian (Kalang dan Kehidupan Kecil)
15. Surya Gemilang (Mobil Tua yang Resah)
16. Tjahjono Widarmanto (Berdiri di Kelokan)
17. Wahyu Gandi G (Arung Pancana Toa)
18. Willy Ana (Jejak Bocah Rakhine)
19. Willy Ana (Petuah Kampung)
20. Zabidi Zay (Tak Ada Lagi yang Kau Punya)
CERPEN
1. Armin Bell (Pentas Monolog di Penjara)
2. Astrid A. Septaviani (Matahari)
3. Elvan De Porres (Membayangkan Dalil Kehidupan)
4. Fatah Anshori (Mencari Marlin Lain yang Pernah Memakan Bunga)
5. Muhammad Gotansyah (Menjadi Burung Merpati)
6. Nana Sastrawan (Suara Azan Musafir)
7. Nufira S (Tetes Diorama Terakhir)
8. Saliem Sabendino (Ajari Aku Menyanyi Indonesia Raya)
9. Setiyo Bardono (Bidadari Pengecat Zebra Cross)
10. Tjak S. Parlan (Jame dan Latifa)
11. Zaenal Radar T. (Surat dari Malaikat)
12. Zainul Muttaqin (Mencari Ibu)