Jumat 07 Dec 2018 13:03 WIB

Merasakan Tokyo Mood di Pusat Perbelanjaan Jakarta

Lumine Jakarta merupakan cabang kedua pusat perbelanjaan di luar Jepang.

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
Pusat perbelanjaan Lumine di Plaza Indonesia, Jakarta.
Foto: Republika/Santi Sopia
Pusat perbelanjaan Lumine di Plaza Indonesia, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konichiwa, sapa pelayan kepada pengunjung. Setelah melangkah kaki lebih jauh tampak suguhan etalase pakaian yang menunjukkan  keragaman bergaya seperti di Tokyo.

Jepang sudah beberapa tahun terakhir menjadi kiblat budaya dan mode. Tak terkecuali di Indonesia. Pusat perbelanjaan Lumine pun merambah Jakarta, dengan harapan membawa Tokyo lebih dekat dengan penduduk Jakarta.

Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, mengatakanIndonesia bekerjasama dengan Jepang dalam rangka lebih mempopulerkan industri mode dalam negeri. "Kita tidak bisa memisahkan diri dari dunia global. Kalau kita tidak mengundang brand luar, mereka penetrasi pasar kita yang kemudian kita akan menarik mereka masuk dalam industri pembuatannya maka pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan juga tidak akan tercapai," kata Enggar dalam seremoni pembukaan Lumine Jakarta di Plaza Indonesia, Jumat (6/12).

Lumine pertama kali membuka gerainya di Jakarta. Lumine ditujukan bagi generasi muda Indonesia. Mmenurut Enggar, kehadiran Lumine cocok dengan kampanye pemerintah yang menggaungkan generasi milenial. Dengan kehadiran Lumine, ada kerjasama dengan penjahit, asosiasi desainer Indonesia maupun UMKM.

photo
Pusat perbelanjaan Lumine di Plaza Indonesia, Jakarta.

Lumine Jakarta menawarkan pengalaman berbelanja ala Tokyo atau membawa konsep “Tokyo Mood”. Ini merupakan toko keduanya di luar Tokyo setelah membuka di Singapura. Lumine mengajak masyarakat di Indonesia untuk merasakan budaya Tokyo yang modern melalui mode dan kulinernya.

"Lumine mengoperasikan 15 pusat belanja di Tokyo. Lumine ditujukan bagi wanita berusia muda, menghadirkan fashion terkini dalam dekade terakhir dengan pertumbuhan bisnis yang stabil," kata Yoshiaki Arai, Director & Advisor Lumine Co., Ltd.

Melalui pembukaan gerai pertamanya, Lumine ingin memperkenalkan gaya yang sedang tren di Tokyo kepada warga Jakarta yang memiliki wawasam global dan keingintahuan tinggi. Warga Jakarta diharapkan bisa memoles diri dengan tren mode baru.

photo
Pusat perbelanjaan Lumine di Plaza Indonesia, Jakarta.

Menawarkan tidak kurang dari 20 merek, Lumine tidak hanya menyajikan pakaian wanita, tetapi juga pria, supermarket, serta kafe. Merek yang dihadirkan, seperti drama H.P.FRANCE, overridem Zoff, ADINA MUSE, Beauty Optical Salon dan lainnya.

Arai menambahkan penting membangun hubungan humanis antar negara melalui budaya, mode dan gaya hidup. "Pembukaan ini terwujud setelah kami mengenal dan bekerjasma dengan oranb-orang hebat dari Plaza Indonesia dan Time International," ungkapnya.

Irwan Mussry, President & CEO Time International, mengatakan selama 28 tahun berdiri, Plaza Indonesia sebagai pusat perbelanjaan premium dan gaya hidup terdepan berkomitmen selalu memberikan pengalaman berbelanja terbaik bagi para konsumen. Secara periodik, Plaza Indonesia juga menjalin kerjasama dengan UMKM, seperti melalui pelatihan dan menyediakan lahan pameran gratis.

Dihadirkannya Lumine Jakarta di penghujung tahun juga termasuk dalam rangka merayakan 60 tahun hubungan diplomasi antara Jepang dan Indonesia, mempromosikan serta mengembangkan budaya mode di kedua negara. "Yang kita lihat bukan sekadar nilai investasi tapi bagaimana membangun UMKM kita juga," kata Irwan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement