Jumat 03 May 2019 08:49 WIB

Tips Desainer Lisa Fitria Padukan Tabrak Motif dan Warna

Percaya diri adalah kunci tabrak motif dan warna ala Lisa Fitria

Rep: Farah Noersativa/ Red: Christiyaningsih
Busana muslim Inaly.co, kolaborasi desainer Lisa Fitria dan Ina Priyono, dalam acara Muslim Fashion Festival (Muffest) 2019 di JCC Senayan, Jakarta Pusat.
Foto: Dok. Muffest 2019
Busana muslim Inaly.co, kolaborasi desainer Lisa Fitria dan Ina Priyono, dalam acara Muslim Fashion Festival (Muffest) 2019 di JCC Senayan, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Desainer busana muslim Lisa Fitria memberanikan diri untuk mengaplikasikan tabrak motif dan warna pada dua brand karyanya. Dua brand karyanya itu adalah karya dengan namanya sendiri dan juga Inaly.co. Inaly.co merupakan kolaborasi dengan desainer Ina Priyono.

Lisa pun memberikan tips untuk memadupadankan motif dan warna. Tips yang pertama adalah munculkan kepercayaan diri terlebih dahulu. “Nomor satu itu harus percaya diri dulu. Jadi fesyen itu sebenarnya nggak ada yang salah nggak ada yang benar, yang penting percaya diri dulu,” kata Lisa pada saat ditemui dalam ajang Muslim Fashion Festival (Muffest) 2019 belum lama ini.

Baca Juga

Biasanya, orang tak percaya diri jika harus menumpuk motif atau menabrakkan warna yang berbeda satu sama lain. Jika tak percaya diri, maka kesan tak cocok pun akan keluar sehingga orang-orang lain yang melihat juga tak akan cocok.

Lain halnya jika kepercayaan diri dipupuk di awal. Aura kepercayaan diri saat tabrak motif akan keluar dengan sendirinya. Orang-orang lain yang melihat pun akan biasa saja dan tak menganggap aneh.

“Kalau aku tumpuk-tumpuk warna ini itu mungkin orang lihatnya aneh ya. Tapi mungkin orang lihatnya biasa. Tapi sebenarnya ada saat percaya diri aura kita bisa memengaruhi apa yang kita pakai itu sah-sah saja,” tutur Lisa.

Tips kedua, lanjut Lisa, menabrak motif tak selalu harus selaras. Namun, hal yang perlu diperhatikan dalam menabrak motif dan warna adalah dengan memadupadankan warna yang satu turunan.

“Misalnya warna gelap ya ke gradasi gelap. Kalau warna muda ya gradasi yang muda. Kalau mau aman ya. Nah itu mau ditabrakin apapun kalau segradasi itu aman. Itu kalau baru main-main atau baru belajar,” ungkap dia.

Nantinya ketika telah terbiasa sekali atau dua kali dalam memadupadankan warna dan motif, maka kepercayaan diri pun akan semakin meningkat. Dengan sendirinya, orang akan menabrakkan warna lebih berani lagi.

“Selanjutnya, orang akan berani mencoba hal-hal baru untuk mau bikin apa. Karena orang yang berpikir kreatif itu harus distimulus, perlu dicoba dan praktik,” jelas dia.

Pada koleksi Inaly.co, Lisa dan Ina Priyono menampilkan busana-busana yang mengesankan keriangan dan optimisme. Hal itu tampak pada pemilihan warna pakaian cerah yang dengan menonjolkan warna abu-abu cerah, merah muda, merah, hijau toska, dan kuning. Motif yang diaplikasikan adalah bentuk-bentuk segi empat dan segi tiga yang juga sangat kaya warna.

“Inaly ini setiap motifnya ada empat pasang. Setiap pekan akan keluar desain-desain baru jadi tidak ada yang kembar. Desain yang eksklusif adalah pola yang dihasilkan dengan teknik printnya itu satu pola,” jelas Lisa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement