REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekan mode Jakarta Fashion Week (JFW) kembali digelar pada 19 sampai 25 Oktober 2019 mendatang. JFW 2020 hadir dengan tema yang berbeda. Salah satu yang menarik mereka akan menampilkan karya desainer asal Tunisia, Afrika Utara.
"Tahun ini akan banyak kolaborasi bareng partner-partner. Untuk internasional partner yang bergabung salah satunya dari Tunis Fashion Week, akan ada desainer Afrika tampil di JFW," ujar Direktur JFW, Lenni Tedja dalam konferensi pers Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 Campaign Launch belum lama ini.
Dinamika pasar fesyen Indonesia yang semakin baik serta prestasi desainer Tanah Air yang terus berkembang menjadi daya tarik tersendiri bagi mitra internasional yang berprestasi di JFW 2020. Selain desainer Afrika Utara, juga akan hadir karya dari negara-negara sahabat seperti Inggris, Jepang, dan Korea.
Tema JFW 2020 adalah Spring Summer 2020. Namun untuk detail acara, Lenni belum bersedia membocorkan. Ia berjanji mengungkapnya segera pada konferensi pers berikutnya.
Fashion and beauty stylist JFW 2020 Yoland Handoko mengatakan tahun ini merupakan kali keempat dia terlibat dalam JFW. Tahun ini ia akan mengekspos gaya busana lebih kekinian antara lain edgy dengan warna pop color ditambah unsur unik semisal aksen puzzle.
Tampilan ini memunculkan kesan dinamis dan muda seperti banyak motif dan warna. “Yang kerasa bedanya sekarang jauh lebih muda. Bukan dalamnya masih muda, gayanya lebih edgy," tambahnya.
JFW tahun lalu mencatat total lebih 60 ribu pengunjung dengan memamerkan koleksi terbaru karya dari 200 desainer. Gelaran itu ditambah 100 label tenant yang berpartisipasi di area Fashionlink Showroom dan Market.